Ratna Sarumpaet: Pak Luhut, Anda Membuat Klaim, Aku Tak akan Tertipu

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhut Binsar Pandjaitan dan Ratna Sarumpaet

TRIBUNWOW.COM - Aktivis Ratna Sarumpaet terus memberikan kritik kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @RatnaSpaet yang ia tulis pada Rabu (11/7/2018).

Dalam cuitan tersebut, Ratna menandai akun Twitter Luhut Panjaitan.

Ratna menyebut jika 164 korban yang tewas di dasar danau itu tidak ingin jasadnya terlantar.

Logo Partai Berkarya Disebut Mirip Golkar, Tommy Soeharto: Ini Memang Golkar yang Asli

Ratna menyebut jika Luhut membuat sebuah klaim.

Tak hanya itu, Ratna mengaku tidak akan pernah berhenti memperjuangkan nasib para korban.

cuitan Ratna Sarumpaet (twitter)

"Hahaha. Hallo Pa @luhutpanjaitan. 164 org korban tenggelamnya KM Bangun Sari itu pun tak ingin jasadnya tlantar tak berharga di dasar D.Toba, Andalah yg mengira dpt mbuat KLAIM menipu dunia. Aku tdk akan tertipu Bpk. Aku akan mpersoalkan nasib mereka, ke ujung dunia sekali pun," tulisnya.

Seperti yang diketahui, KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018).

Proses pencarian dihentikan tepat hari ke-16 pencarian korban hilang KM Sinar Bangun tersebut yakini pada Selasa (3/7/2018).

Tudingan Pelanggaran HAM di Era Orde Baru, Tommy Soeharto: Silahkan Diungkap

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan walaupun proses penacarian telah dihentikan, tetapi sejumlah personel dari Tim SAR daerah tetap akan memantau di perairan Danau Toba, Sumatera Utara.

"Benar untuk secara nasional sudah dihentikan. Setelah ini kita laksanakan operasi rutin yang ada di Parapat. Ada personel SAR di sini," kata Budiawan, Selasa (3/7/2018) seperti yang dilansir TribunWow.com dari TribunMedan.

Budiawan menjelaskan selain personel Tim SAR, peralatan seperti kapal, dan perahu karet juga masih disiagakan guna melancarkan operasi rutin di perairan Danau Toba.

Hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga apabila adanya laporan temuan jasad yang mengapung di perairan Danau Toba, personel Tim SAR dapat segera melakukan evakuasi.

Sementara itu, proses pencarian korban telah dilakukan pada tanggal 18 Juni hingga 3 Juli 2018.

Hasil proses pencarian tersebut, Sebanyak 21 orang berhasil selamat dan 3 orang dalam keadaan meninggal dunia. Serta 164 orang masih dinyatakan hilang di perairan Danau Toba.

Kritik Menteri Susi, Fahri Hamzah: Bertambahnya Jumlah Ikan setelah Pertunjukan Ngebom Itu Bohong

Halaman
12