Fakta Jambret Sadis di Cempaka Putih yang Menyerahkan Diri, dari Alasan hingga Pernyataan Polisi

Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandi Haryanto (27), jambret sadis yang menewaskan Warsilah (36) di ruas Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (1/7/2018) lalu, akhirnya menyerahkan diri.

Sandi mengaku melakukan aksinya lantaran terlilit utang.

Oleh sebab itu, Sandi merasa gelap mata untuk menjalankan operasinya.

"Saya ada tunggakan setoran angkot, angkot 53 udah nunggak dua hari," ungkapnya.

TGB Bicara tentang Masa Depannya di Demokrat usai Dukung Jokowi

4. Profesi pelaku

Sandi diketahui berprofesi sebagai sopir Metromini 53 dan sudah melakukan aksinya setelah Lebaran.

"Untuk kebutuhan sendiri. Saya sudah nunggak dua hari. Sangat menyesal," tutur Sandi yang kemudian menangis dan menutupi mukanya dengan kedua tangan.

Lebih lanjut, Sandi mengatakan jika dirinya sudah beraksi sebanyak delapan kali.

"Untungnya Rp 500 ribu," kata Sandi.

5. Bersembunyi dari kejaran polisi

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, Sandi menyerahkan diri ke Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, setelah dirinya diburu oleh petugas gabungan dari Satreskrim Polres Metro Jakpus dan Polsek Cempaka Putih.

"Pelaku jambret TKP (tempat kejadian perkara) Jakpus yang bersembunyi di wilayah Jaksel, setelah rumah pelaku di Cakung Jaktim digerebek dan digeledah, namun hasilnya pelaku tidak ditemukan di tempat tersebut," paparnya, Senin (9/7/2018). (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)