Muharrem Ince Menjadi Pesaing Terkuat Erdogan dalam Pemilu Turki

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muharrem Ince dan Recep Tayyip Erdogan

TRIBUNWOW.COM - Masa depan Turki akan segara diputuskan melalui pemilihan umum (Pemilu) yang dipilih sekitar 60 juta warga Turki.

Pada pemilu ini, warga memiliki hak pilih untuk menentukan presiden sekaligus anggota parlemen.

Diikuti oleh enam kandidat Presiden, nama Muharrem Ince diyakini hadir sebagai pesaing ketat pada calon petahana Erdogan.

Lagi Jalan-jalan ke Luar Negeri, Arie Untung Kaget Lagu Via Vallen Sayang Diputar di Turki

Dikutip Tribunwow.com dari Kompas.com, Ince diusung oleh Partai Rakyat Republik (CHP).

CHP dinilai berpotensi untuk menggeser kekuasaan Endorgan.

Magdalena Kirchner, analis senior dari Conias Risk Intelligence, berkata orang melihat gaya kampanye Ince mirip dengan Erdogan di awal 2000-an.

Selain itu, Ince memiliki karir politik yang bagus serta termasuk dalam figur populer di Turki.

Ince juga mempunyai kemampuan retorika bagus dan pidatonya berapi-api sehingga namanya dipertimbangkan secara serius dalam beberapa tahun terakhir.

Yang terpenting, Ince memperoleh dukungan dari kalangan Kurdi yang berdiam di kawasan tenggara Turki.

Diduga Bergabung ISIS, Simak 7 Fakta Mahasiswi Tulungagung yang Dideportasi dari Turki

Diberitakan BBC Jumat (4/5/2018), Ince duduk sebagai anggota parlemen sejak 2002, dan dikenal sebagai salah satu pengkritik keras Erdogan.

"Jika Tuhan berkehendak, saya bakal menjadi presiden yang sesuai harapan pada 24 Juni nanti," tutur Ince.

"Saya akan menjadi presiden 80 juta rakyat yang terdiri dari kelompok Sunni, Kurdi, Turki, maupun Alevis.

Saya bakal menjadi presiden yang tidak memihak," janji Ince.

Sementara itu, diberitakan Newsweek, Erdogan masih memiliki peluang lebar untuk meneruskan kekuasaannya yang dipegang sejak 2003.

"Dia masih politisi terpopuler di Turki. 43 persen rakyat masih ingin Erdogan jadi presiden," kata analis dari lembaga think tank Atlantic Council, Aaron Stein.

Pengalaman Tak Terlupakan Anies Baswedan Bersama Presiden Erdogan di Ruang Kecil usai Salat Jumat

Halaman
12