Dalam presidensialisme seharusnya presiden bebas memilih siapa saja menjadi anggota kabinet.
Karena sebagaimana namanya siatem ini memberikan hak prerogatif kepada presiden untuk membentuk pemerintahan. #PeranOposisi
Kalau presiden diberi hak prerogatif oleh konstitusi, kenapa ia harus berkompromi dengan parpol?
Sebab siapapun yang dianggap paling kompeten menjadi menteri itulah yang harus dipilih.
Bukan karena dia akan menjamin loyalitas parpol.
Tetapi, memang ada kesalahan memahami definisi sistem presidensialisme.
Sehingga presiden selalu merasa tidak independent dari parpol.
Sedangkan dalam sistem ini, presiden telah di disain untuk tidak mudah jatuh oleh parpol. #PeranOposisi
Akibatnya presiden mengajak sebanyak mungkin parpol dalam kabinet.
Jadilah seperti sekarang ini hampir semua parpol merasa berhutang budi pada presiden.
Akibat lanjutannya adalah mandulnya DPR.
Setiap mau kritik pemerintah ditegur.
Apalagi menyentuh presiden," tulisnya.
• Shandy Aulia dan Ayu Ting Ting pernah Kenakan Dress yang Sama dengan Kate Middleton, Mana Favoritmu?
Itulah yang menjelaskan kenapa hak2 DPR jarang diapakai, apalagi hak penyelidikan seperti hak angket.
Semuanya karena parpol selalu melarang anggotanya kritis kepada presiden akibat jatah menteri yang didapat.