Fadli juga mengomentari terkait mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala BPIP.
Fadli menilai langkah Yudi untuk mundur adalah sebuah tindakan keteladanan.
"Mundurnya Saudara Yudi Latif sebagai Ketua BPIP kemarin saya kira juga akan berpengaruh terhadap persepsi publik atas lembaga tersebut. Langkah Yudi untuk mundur adalah sebuah tindakan keteladanan," tulis Fadli.
• Djarot Resmi Jadi Warga Sumut, Suryo Prabowo: Baru Nyalon Gubernur Sudah Bisa Punya E-KTP
Fadli juga menganggap Yudi adalah satu-satunya orang yang bisa menjaga fatsun (sopan santun).
Sebagai Kepala BPIP, Yudi juga konsisten hanya mau berbicara mengenai Pancasila dan tidak sibuk menjadi juru bicara Pemerintah.
Sikap profesional Yudi tersebut yang dianggap Fadli Zon layak untuk ditiru.
"Sikap profesional Yudi itu penting ditiru. Meskipun dibentuk oleh Presiden, dan menginduk di lingkungan sekretariat kabinet, para punggawa UKP-PIP, atau BPIP, harusnya menyadari bahwa Pancasila adalah instrumen kebangsaan, bukan instrumen kekuasaan pemerintah." tulis Fadli.
• Indonesia Masuk DK PBB, Presiden Jokowi: Kita akan Berperan Melaksanakan Ketertiban Dunia
Fadli juga menambahkan, BPIP juga seharusnya menjaga diri dan jarak terhadap pemerintahan berkuasa agar BPIP tidak terkesan menjadi alat penampung bagi bekas tim sukses para pendukung pemerintah.
Wakil Ketua DPR RI ini menganggap Yudi telah berhasil melewati ujian-ujian yang selama ini ada di BPIP dengan baik, namun hal ini tidak terjadi pada rekan lainnya di lembaga tersebut.
"Yudi saya kira berhasil melewati ujian itu dengan baik. Sayangnya, koleganya yang lain tidak demikian. Dan itu tidak bagus bagi kampanye pembudayaan Pancasila ke depannya," pungkas Fadli. (Tribunwow/Tiffany Marantika)