Tapi @jokowi terus melanggar janjinya sendiri.
5. @jokowi selalu mengatakan 'duitnya ada, anggarannya ada, apa lagi hanya 40 Triliun, bisa dicari, gampang sekali'. Ternyata?
• Risma Keberatan THR PNS dari APBD, Ferdinand Hutahaean Ngelus Dada, Terus Iki Kudu Piye Pak Pres?
6. Utang luar negeri selama ini bukanlah untuk memperbaiki ekonomi bangsa.
Yang ada, ekonomi rakyat malah semakin susah karena harus membayar pajak yang besar agar pemerintah mampu mencicil utang.
7. @jokowi seharusnya hati-hati dalam mengambil opsi pinjaman luar ngeri.
Sebab, keuangan negara ini masih dibayang-bayangi oleh beban pembayaran jatuh tempo utang yang terbilang besar.
8. Pada 2018 ini saja sebesar Rp 390 triliun, di 2019 mencapai sekitar Rp 420 triliun.
Bagaimana dengan tenangnya bisa terus mengambil opsi untuk utang lagi? @jokowi
• KPK Larang Pejabat Terima Parcel, Fahri Hamzah: Orang tak Nyogok Pakai Parcel, Hadiah Kan Bagus Aja
9. Kondisi saat ini terlihat bahwa @jokowi tidak mampu mengelola utang luar ngeri dengan baik, seharusnya utang yang didapat bisa lebih produktif.
Konkretnya yakni perekonomian bangsa lebih menggeliat karena adanya pembukaan lapangan kerja baru.
10. Kita akui, sektor pariwisata kalau meminjam ke perbankan, ekuitasnya mesti tinggi karena cashflow untuk membayar bunga itu terbatas sekali dan dalam jangka pendek.
11. Biasanya ekuitas yang diminta di atas 40 persen karena memang kemampuan membayar dari pembayaran khususnya kamar hotel, akan dibandingkan dengan biaya konstruksi.
12. Pada pelaksanaannya, sektor pariwisata sangat terkait dengan banyak sektor lainnya.
Sebab itu koordinasi menjadi langkah yang sangat penting untuk dijalankan sebagai sebuah sistem.
13. Jika koordinasi tidak dilakukan dengan baik, maka birokrasi rumit yang menjadi salah satu kelemahan dari pariwisata Indonesia bakalan sulit dihilangkan.