TRIBUNWOW.COM - Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib memberikan usulan sekaligus sindiran kepada Fahri Hamzah.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan oleh Rildwan Habib pada acara Metro Pagi Primetime, Senin (4/6/2018).
Rildwan mengatakn jika seharusnya yang disalahkan oleh Fahri Hamzah adalah terorisnya, bukan justru polisi yang mendatangi kampus dan menangani hal tersebut.
"Menurut saya, Bang Fahri itu marahnya jangan ke Densus, Bang Fahri sebagai senior kami di gerakan mahasiswa harusnya marahnya kepada teroris.
Kenapa teroris itu justru menciderai kebebasan akademik, dia justru merusak citra kampus.
Di mana di situ nalarnya kritis, berfikir cerdas, berfikir dialektik, tidak menggunakan kekerasan.
• Foto Habib Rizieq Dihapus dari IG, Putri Amien Rais: Dipesan oleh yang Berkuasa, Sipil Rasa Diktator
Ketika teroris memakai bom di dalam kampus, terorisnya ini yang harus dimarahi oleh Bang Fahri," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan jika apa yang dikatakan oleh Fahri justru terbalik.
"Jangan kebalik-balik, ini justru yang dimarahi polisinya, kan kebalik-balik, harusnya dia marah ke terorisnya," imbuhnya.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini, mulai menit ke 6.58.
Diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah menuliskan beberapa catatan mengenai terorisme di kampus.
Menurut Fahri Hamzah, tindakan Densus 88 yang masuk kampus dan melakukan penggeledahan dengan membawa senjata laras panjang merupakan tindakan yang tak etis.
Berikut postingan lengkap Fahri Hamzah yang diunggah pada Minggu (3/6/2018).
"Pak @jokowi,
INI JANGAN DIBIARKAN,
KALAU SENJATA LARAS PANJANG SUDAH MASUK KAMPUS,
KITA TELAH KEMBALI KE ZAMAN BATU! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktifis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!!
Ini sebenarnya soal Diameter ukuran otak pemerintahan dan presidennya. Tidak lebih. Presiden @jokowi tidak punya kemampuan memahami kompleksitas Indonesia. Itu masalahnya. Dan otak mini sekarang jadi wabah. Menjalar ke mana-mana. #SaveKampus #SaveUNRI.