TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi menyindir cuitan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah soal keinginannya untuk dapat berkuasa.
Dilansir TribunWow.com, hal itu dikatakannya melalui akun Twitternya, @Uki23, yang diunggah pada Minggu (3/6/2018).
Dedek menilai cuitan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Twitter tak perlu ditanggapi serius.
• Rustam Ibrahim Minta Pemerintahan Anies-Sandi Dijadikan Rujukan Bagi yang Ingin Ganti Presiden
Pria yang akrab disapa Uki ini mengatakan cuitan dari Fahri Hamzah hanya terkesan untuk menyinyiri bahkan menghambat kinerja pemerintah saja.
"Ketika tidak berkuasa, menyinyiri bahkan cenderung terkesan menghambat upaya pemberantasan korupsi," tulis Uki.
Melalui akun Twitternya, Fahri Hamzah juga sempat memberikan protes terkait penggeledahan dan pengamanan tiga terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror di Universitas Riau pada Sabtu (3/6/2018) lalu.
Menurut dia, tidak seharusnya Densus masuk ke area kampus, apalagi dengan senjata.
"Kami pikir cuitan Pak Fahri tidak usah ditanggapi terlalu serius. Kalau polisi melakukan penangkapan, beliau terkesan membela teroris. Kalau sampai terjadi pemboman, beliau seolah peduli korban. Mirip seperti knalpot motor 2 tak, berisik tapi miskin manfaat," tutur Uki, Senin (4/6/2018) seperti dikutip dari Wartakota.
Di sisi lain, Uki sangat mendukung Densus 88 atas penangkapan terduga teroris di Universitas Riau.
PSI, kata dia, percaya bahwa penggeledahan dan penangkapan tersebut sudah sesuai aturan.
"Kami mendukung upaya Densus 88 dalam melindungi rakyat Indonesia dari serangan terorisme. PSI meyakini kepolisian sudah bertindak mengikuti SOP yang berlaku, termasuk mengantisipasi kemungkinan terburuk," katanya.
• Doa Niat Puasa ke-20, Pahalanya Sebesar Para Syuhada
Diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah juga menuliskan sejumlah keinginannya melalui akun Twitternya, pada Minggu (3/6/2018).
Sambil menggaungkan sejumlah tagar, dirinya berkeinginan untuk menumpas terorisme dan korupsi sampai ke akarnya.
Fahri juga optimis semua masalah korupsi dan terorisme akan dapat selesai pada tahun 2021.