Bahkan duka juga menyelimuti media massa di Israel.
@Israel_News_INA: #IDF is investigating reports of the death of paramedic Razan Al-Najjar on #Israel #Gaza border.
If true, this is tragic but it is #Hamas totally to blame for creating an environment of terror and war.
All journalists, medics lives in war are at risk.
#GreatReturnMarch #Palestine
Tak hanya di Israel, bahkan hingga ke Amerika Serikat.
@nytvideo: Razan al-Najjar, 20, was trying to help an injured protester near the border fence when she was fatally shot by Israeli soldiers, witnesses say.
Last month, she spoke to The Times about the challenges she faced as a female medical volunteer.
• Bertemu dengan Prabowo dan Habib Rizieq di Mekah, Amien Rais Beberkan Doa yang Dipanjatkan Bersama
Berikut potret-potret Razan selama bertugas.
Razan saat sedang menolong korban luka (Twitter)
Razan saat sedang menolong korban luka (Twitter)
Klaim Militer Israel
Dikutip dari Tribun Bogor, klaim yang diajukan oleh pihak militer Israel justru berbeda.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "ribuan perusuh" berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan, "membakar ban yang berdekatan dengan pagar keamanan dan berusaha merusak infrastruktur keamanan".
Tak hanya itu, mereka juga mengklaim adanya tembakan yang ditembakkan ke kendaraan militer dan seorang Palestina menyeberang ke Israel, menanam granat dan kembali ke Gaza.
Hal itu membuat tentara Israil mengatakan bahwa mereka berhak bertindak "sesuai dengan aturan keterlibatan". (TribunWow/Dian Naren)