Presiden Mongolia Minta Kasus Altantuya 'Kekasih' Najib Rajak yang Diledakkan Bom Kembali Diusut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Altantuya Shaariibuu

Berkat pendidikan Internasional-nya, Altantuya kembali ke Mongolia sebagai guru, penerjemah, dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Kronologi pembunuhannya terjadi ketika Altantuya nekat pindah ke rumah Najib Razak di Kuala Lumpur.

Sesampainya di rumah Najib, ia malah diculik.

Kemudian ia dibunuh dan ditembak sebanyak dua kali oleh para penculik.

Penuturan Masinis saat Melintasi Stasiun Angker di Cirebon: Kalau Lewat Kaliwedi Maunya Tutup Mata

Belum cukup sampai disitu, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 yang membuat tubuhnya hancur.

Kasus pembunuhan dengan bom C4 ini tidak pernah terjadi sebelumnya karena merupakan bom militer.

Dan hanya 'orang dalam' saja yang bisa memiliki bom tersebut.

Saat olah tempat kejadian perkara, polisi hanya menemukan sisa tulang berserakan wanita itu di lokasi kejadian.

Ini Jawaban Gatot Nurmantyo Ketika Disebut Saingan Utama oleh Cak Imin

Banyak yang menyakini bahwa pembunuhan Altantuya ini untuk memuluskan langkah politik Najib Razak dalam pemilihannya tahun 2009 karena Altantuya mengetahui dugaan korupsi pembayaran kapal selam Scorpene.

Versi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena motif cemburu.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut lebih lanjut oleh pengadilan Malaysia karena Najib Razak terlanjur menjadi Perdana Menteri di tahun 2009. (Tribunwow/Tiffany Marantika)