Bom di Surabaya

Jenazah Dita & Anaknya Dimakamkan Bersama Teroris Lainnya, Warga Menyebut sebagai Makam Teroris

Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pemakaman tiga pelaku bom bunuh diri gereja di Surabaya, Dita Oeprianto dan dua anaknya di Sidoarjo, Kamis (24/5/2018).

Proses pemakaman para terduga teroris tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari personil kepolisian.

Termasuk dari Polda Jatim, maupun pengamanan dari Polres setempat.

2 Tahun Berlalu, Korban Bom Thamrin Ungkap Kisahnya Pasca Kejadian: Berdialog dengan Orang Meninggal

17 Jenazah

Dengan dimakamkannya tiga jenazah ini, berarti sudah ada 17 jenazah terduga teroris yang dimakamkan di tempat ini.

"Iya, totalnya sekarang ada 17 jenazah terduga teroris yang dimakamkan di tempat ini," kata Wiyono, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Dinsos Sidoarjo.

Pemakaman pertama, ada tiga jenazah pada Jum'at (18/5) lalu. Yakni Anton Ferdiantono, istrinya bernama Sari Puspitasari, dan anak mereka HAR. Semua tewas dalam ledakan di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.

Kemudian pada Minggu (20/5) ada tujuh jenazah yang dimakamkan di tiga liang lahat. Pertama adalah Moh Dari Satria (Putra pelaku bom di Polrestabes Surabaya Tri Murtiono), Fadhila Sari dan Famela Rizqita (keduanya anak dari Dita Supriyanto, pelaku bom bunuh diri GKI di Jalan Diponegoro Surabaya).

Kemudian di makam kedua ada Puji Kuswati (istri Dita Supriyanto), dan Moh Dafa Amin (putra Tri Murtiono). Sementara di liang lahat ketiga, dimakamkan Tri Murtiono dan Tri Ernawati, suami istri yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya.

Berikutnya pada Senin (21/5) ada empat jenazah dimakamkan dalam dua liang lahat. Pertama ada jenazah Hari Sudarwanto, terduga teroris asal Singosari Malang yang ditembak mati dalam penangkapan di kawasan Kwadengan, Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Kota, Sidoarjo.

Di liang satunya ada tiga, yakni jenazah Budi Satrio (terduga teroris yang ditembak mati di Perum Puri Maharani di kawasan Sukodono, Sidoarjo), Ilham Fauzan (terduga teroris yang ditembak mati saat mengantarkan bahan peledak ke kawasan Urangagung, Kecamatan Kota, Sidoarjo), dan jenazah Dedi Sulistiantono (terduga teroris yang tewas dalam penangkapan di Manukan Surabaya).

Saking banyaknya pelaku atau terduga teroris yang dikubur di tempat ini, beberapa warga mulai mengenal kompleks makam yang berada di antara Makam Umum Kelurahan Pucang dengan Kantor Dinas Kesehatan Sidoarjo tersebut dengan sebutan makam teroris.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 11 Hari Tewas Usai Aksi Teror Bom, Jenazah Dita Akhirnya Dimakamkan, Hal Ganjil Terjadi di Kuburan