Ketua MPR Zulkifli Hasan: Kemenag Blunder Besar, Minta Maaf! Separuh Diambil Separuh Dipijak

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

TRIBUNWOW.COM - Ketua MPR Zulkifli Hasan turut menanggapi rilis 200 penceramah rekomendasi Kementerian Agama (Kemenag).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PAN ini melalui akun Facebook @ZulkifliHasanOffcial yang diunggah pada Minggu (20/5/2018).

Zulkifli Hasan mengatakan jika apa yang dilakukan oleh Kemenag adalah blunder yang besar.

Reaksi Gerindra saat Hubungan Bisnis Adik Prabowo Subianto dengan Pendukung Zionis Dipertanyakan

Sehingga Kemenag harus mencabut daftar tersebut dan meminta maaf kepada semua pihak.

"Nah itu Kementerian Agama blunder, blunder besar! Cabut dan Minta maaf!

Kita harusnya mempersatukan, bukan memecah belah.

Sri Sultan Hamengku Buwono X Nasehati Gaya Bicara Fahri Hamzah: Argumentasi Perlu Menimbang Keadaan

Jadi ini separuh diambil, separuh dipijak, gak boleh begitu.

Itu memecah belah namanya.

Tarik itu blunder besar," kata Zulkifli Hasan kepada awak media.

Balas Kekasih yang Selingkuh, Remaja di Medan Dibakar Hidup-hidup Sang Pacar, Berikut Faktanya

Diberitakan sebelumnya, Kemenag telah merilis 200 nama penceramah yang dapat dijadikan rujukan dalam mengisi kegiatan keagamaan.

Nama-nama tersebut dikeluarkan usai masyarakat banyak yang menanyakan siapa saja ustaz yang bisa mengisi kegiatan keagamaan.

“Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama muballigh,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Lukman Hakim Saifuddin menegaskan jika nama-nama yang dirilis bukanlah nama sembarangan.

Fahri Sebut Amien Rais Tak Tergoda Kekuasaan, Rustam Ibrahim: Ini Jelas Pernyataan Bohong

Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi oleh nama-nama tersebut.

Diantaranya, mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.

Halaman
12