Ramadan dan Idul Fitri 2018

Amankah Penderita Diabetes Puasa? Simak Penjelasan hingga Tipsnya

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Puasa

TRIBUNWOW.COM - Ramadan menjadi bulan penuh berkah dengan doa dan ibadah puasa.

Akan tetapi, untuk orang-orang tertentu, puasa bisa menyebabkan komplikasi kesehatan serius, seperti bagi penderita diabetes atau penderita masalah insulin lainnya.

Dilansir TribunWow.com dari gulfnews, Minggu (20/5/2018), kebanyakan pasien penderita diabetes disarankan untuk tidak puasa selama ramadan.

Terutama karena periode puasa bisa panjang, antara 12 hingga 16 jam, tergantung di mana orang tersebut tinggal.

Berbuka puasa juga merupakan masalah bagi orang diabetes.

Reaksi Gerindra saat Hubungan Bisnis Adik Prabowo Subianto dengan Pendukung Zionis Dipertanyakan

Hal itu lantaran reaksi tubuh terhadap aliran gula dan makanan yang tiba-tiba dapat mempengaruhi tingkat insulin secara drastis.

Jika Anda ingin tetap menjalankan ibadah puasa, konsultasi dengan dokter wajib dilakukan.

Guna memastikan apakah Anda cukup merawat diri sendiri dan kesehatan Anda.

Alquran menyatakan jika seseorang tidak boleh membayahan tubuh mereka dengan acar apapun, apalagi gagal mengurus diri sendiri, karena itu bertentangan dengan Islam.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memberi jalan untuk berpuasa.

Termasuk peringatan tertentu untuk memastikan tidak ada komplikasi kesehatan yang muncul sebelum, selama dan setelah puasa.

Denny Siregar: Maksudnya Tarawih Instagramable Itu Apa Ya Sandiaga Uno? Mau Ibadah Apa Mau Selfie?

Menurut Diabetes UK, komunitas dukungan kesehatan yang berbasis di Inggris, komplikasi utama yang bisa timbul jika seseorang dengan diabetes berpuasa untuk waktu yang lama adalah dehidrasi dan hipoglikemia.

Orang-orang yang memiliki masalah ginjal atau kesehatan jantung yang buruk yang terkait dengan diabetes tidak boleh berpuasa sama sekali karena puasa dapat memperburuk kondisi ini.

Berikut ini beberapa tips untuk pasien diabetes yang memutuskan untuk berpuasa:

Temui Dokter

Pastikan dokter dan tim medis Anda dapat terus mengikuti keputusan yang Anda ambil, terkait makanan dan olahraga.

Anda juga harus benar-benar memastikan persetujuan dari mereka sebelum Anda berpuasa.

Coba Puasa Selama Beberapa Hari

Jika dokter Anda baik-baik saja dengan keputusan Anda, cobalah puasa selama beberapa hari terlebih dahulu.

Ini adalah masa percobaan, catatlah bagaimana perasaan Anda dan ukur kadar glukosa Anda tiga kali sehari, (sebelum, selama puasa, dan setelah berpuka puasa).

Komunikasikan hal ini dengan dokter Anda untuk memahami bagaimana tubuh Anda bereaksi.

Jika Anda merasa baik-baik saja dan dokter Anda masih positif, Anda boleh untuk melanjutkan berpuasa.

Sri Sultan Hamengku Buwono X Nasehati Gaya Bicara Fahri Hamzah: Argumentasi Perlu Menimbang Keadaan

Jangan Lewatkan Sahur

Sebagian besar orang mungkin memutuskan untuk makan larut malam daripada sahur untuk menghindari bangun dini hari.

Jika Anda menderita diabetes, sahur adalah makanan terbaik Anda selama Ramadan.

Makanan ini akan memastikan bahwa kadar glukosa Anda tidak menurun atau naik terlalu banyak di siang hari.

Pilihlah makanan rendah GI (melepaskan karbohidrat secara perlahan) seperti oatmeal, roti gandum, sayuran bertepung, kacang polong dan kacang-kacangan, dan beberapa varietas beras.

Jangan lupa juga untuk minum banyak air.

Menu Berbuka

Saat berbuka, hindari gula dalam makanan pencuci mulut dan semua makanan yang digoreng untuk memastikan kadar glukosa tetap stabil.

Ikuti metode yang sama seperti yang Anda lakukan untuk sahur dengan berkonsentrasi pada makanan rendah GI bersama dengan protein.

Kemudian minum banyak air sepanjang malam.

Uji Kadar Glukosa Anda

Uji kadar glukosa Anda dua  kali setiap hari setidaknya untuk beberapa minggu pertama.

Jika Anda merasa sedikit pun sakit atau lelah, periksa kadar gula Anda dengan segera.

Sepanjang bulan, periksa kadar glukosa Anda lebih sering.

Hentikan Puasa Segera

Jika anda kehilangan kesadaran atau pingsan, segera akhiri puasa.

Apabila kadar glukosa Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah, jangan menunggu pingsan, segeralah batalkan puasa Anda.

Jangan mengambil resiko terhadap kesehatan Anda.

Selalu bawa obat obat diabetes Anda.

Diketahui, puasa ramadan tidak diwajibkan bagi anak-anak.

Seseorang yang sakit atau jika mereka takut bahwa puasa memperburuk penyakit mereka atau memperlambat pemulihan, orang tersebut memiliki pilihan untuk tidak berpuasa.

Mereka yang bepergian juga tidak perlu berpuasa, terutama jika perjalanan mereka panjang.

Seorang wanita yang sedang haid, sedang menyusui atau hamil, ia tidak perlu berpuasa.

Orang-orang tua juga tidak diharuskan untuk berpuasa.

Mereka yang tidak memiliki kekuatan untuk berpuasa, dapat memberikan 'fidya', yang merupakan tindakan memberi makan orang miskin untuk menebus puasa yang mereka tinggalkan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

SBY Dituding Lakukan Pengkhianatan ke Sejumlah Tokoh, Ferdinand: Pendukung Banteng Gak Usah Digubris