Mei 2018: Lima petugas polisi tewas di serangan Mako Brimob, sebuah penjara dengan keamanan tinggi
Setelah serangan Mako Brimob tersebut lalu muncul serangkaian kejadian pemboman di Surabaya, yakni tiga gereja pada Minggu (13/5/2018).
Lalu yang terakhir serangan ledakan bom yang terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Hingga berita ini ditayangkan, kepolisian menyebut bahwa ada empat anggota kepolisian dan enam warga menjadi korban.
Saat ini, sepuluh korban itu telah dilarikan ke RS Bhayangkara, Surabaya.
• Tak Hanya di Surabaya, Inilah Deretan Pelaku Bom Bunuh Diri Wanita di Dunia
Lalu bagaimana respon pemerintah?
TribunWow melansir dari BBC, pihak berwenang telah melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok ekstremis, sejak serangan bom terburuk yang pernah terjadi di Indonesia pada 2002.
Pihak berwenang Indonesia telah memenjarakan sekitar 800 militan dan mengeksekusi lebih dari 100 orang sejak pemboman Bali.
Tetapi rupanya hal itu tidak menghentikan aksi radikalisme mereka.
Pemerintah juga berupaya mengubah pola pikir mereka dan menyediakan pendapatan alternatif bagi beberapa militan yang dibebaskan.
Namun rupanya cara ini dianggap kurang berhasil.
Para militan (beberapa yang punya pengalaman di medan perang) terus dibebaskan dari penjara dan mereka dapat merekrut orang baru dan membentuk jaringan teroris baru saat ini. (TribunWow.com/Ekarista R.P)