Sofyan juga mengungkapkan jika melibatkan wanita dan anak-anak dianggap bisa memicu serangan lebih besar di kalangan mereka.
"Hal ini tidak aneh, karena istilah Black Widow itu telah digunakan oleh kelompok mujahidin di Georgia Utara, bahkan mereka termasuk pengatur rencana.
Wanita ini diambil dari janda-janda yang suaminya terbunuh dalam sejumlah serangan sebelumnya.
• Denny Siregar: DPR Mandul, Pak Jokowi Segera Keluarkan Perppu Antiterorisme, Kami Butuh Keamanan
Di Irak dan Suriah juga kini telah melibatkan anak-anak.
Menurut Sofyan, ini adalah tren baru, yang dianggap hanya ada di luar negeri.
Namun faktanya kini juga telah diadopsi dan diterapkan di Indonesia oleh jaringan JAD.
Penggunaan wanita sendiri menurut Sofyan ada 2 kemungkinan yang mendasari.
Pertama untuk memotivasi para pria.
"Kalau perempuan dan anak-anak saja berani melakukan, itu akan memprovokasi laki-laki JAD untuk lebih berani lagi dalam melakukan perlawanan kepada pemerintah atau target-target yang mereka tentukan," imbuhnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Ferdinand Hutahaean: Jokowi Perlu Evaluasi Posisi Ibu Megawati, Percuma UKP Dibentuk Jika tak Kerja