Kerusuhan di Mako Brimob, Rocky Gerung Minta Pemimpin Intropeksi Diri dan Tidak Mencurigai Rakyat

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung

TRIBUNWOW.COM - Ahli filsafat, Rocky Gerung ikut angkat bicara soal kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @rockygerung yang diunggah pada Kamis (10/5/2018).

Mula kerusuhan tersebut berawal dari cekcok antara tahanan dan petugas personel Brimob.

"Bahwa pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan," ujar Iqbal yang dilansir dari Kompas.com.

Siap Berpisah dengan Everton, Karier Wayne Rooney di Liga Inggris Berakhir?

Iqbal menegaskan, sesuai standar prosedur operasional, seluruh makanan yang berasal dari luar dan diberikan kepada tahanan harus melalui pemeriksaan.

Atas insiden tersebut, lima polisi gugur dan satu narapidana kasus terorisme tewas.

Tak hanya itu, seorang personel Brimob, Iptu Sulastri disandera oleh para napi teroris dan mendapat perlakuan keji saat melakukan penjagaan dalam rutan.

Kerusuhan tersebut membuat sejumlah tokoh publik ikut angkat bicara.

Rocky Gerung satu diantaranya.

Menurut Rocky, kejahatan merupakan kualitas rendah manusia.

Berikut cuitan Rocky Gerung:

"Kejahatan adalah kualitas rendah manusia. Tapi tak cukup dengan cacian dan hukuman. Pelajari mikroskopi psikologinya, pahami makropolitik ketidakadilan global. Nalar harus selalu selangkah di depan amarah.

Percakapanlah yang memelihara peradaban. Dendam dan kemarahan menutup percakapan. Fanatisme mulai dari situ, mendaur ulang kejahatan.

3 Festival Kembang Api Terbaik yang Tidak Boleh Dilewatkan di Jepang

Sejarah negeri ini juga sarat kekerasan. Selalu ada potensi ia kembali. Pemimpin yang tak paham sejarah, tak mengerti akar antropologi kekerasan itu. Ia lalai mengaktifkan percakapan warganegara, dengan akibat fanatisme mengintai momentum.

Bila terasa sinisisme publik, pertanda ada kepercayaan yang retak pada penguasa. Introspeksilah, bukan justru mencurigai pikiran rakyat," tulisnya.

Rocky Gerung (twitter)
Halaman
12