TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah angkat bicara mengenai insiden di Mako Brimob, Depok, Jawab Barat.
Pantauan TribunWow.com, Fahri mengemukakakan asumsinya mengenai masalah yang terjadi Mako Brimob.
Dalam kicauan Twitternya, pada Kamis (10/5/2018) Fahri mengira jika adanya kerusuhan lantaran kurang adanya keadilan di dalamnya.
Ternyata setelah polri memberi klarifikasi, masalahnya adalah soal pemeriksaan makanan.
• Apresiasi Kiprah 92 Tahun NU Jaga Wasatiyyat Islam Indonesia, Presiden Jokowi Bacakan Puisi Khusus
"“Penegak hukum itu tidak hanya harus adil, tapi harus nampak adil”. Ini kutipan saya untuk menilai bahwa di #MakoBrimob ada masalah Sebelumnya. Di antaranya adalah perlakuan istimewa kepada Ahok. Ternyata kata POLRI justru penyebabnya lebih sepele, yaitu soal makanan," tulis Fahri.
Fahri menilai jika semua yang terjadi ini pasti ada penyebab kecilnya.
Semuanya harus diusut tuntas karena insiden ini memakan korban personil polri.
Mustahil jika tak ada kesalahan dalam insiden ini.
• Cetak Kemenangan Bersejarah, Mahathir Mohamad Menang di Pemilu Malaysia
"Awalnya kita mendengar ini soal ketidakpuasan perlakuan kepada napi khususnya #NapiTeroris belakangan isunya menjadi pemberontakan dari dalam. Apapun, korban nyawa ini besar. Ini tidak bisa simpang siur dan harus ada kejelasan. Mustahil tak ada kesalahan," imbuhnya.
Fahri sendiri menyarankan untuk mengadakan langkah evaluasi menyeluruh.
Evaluasi menyeluruh soal hukum yang berlaku di Indonesia, terutama di rutan.
Sudah terlalu banyak masalah dan sudah terlalu sering diabaikan.
• 7 Fakta Pengambilalihan Mako Brimob, Sempat Ada yang Menolak dan Nyalakan Bom
"Tapi secara umum dan sudah sering saya ulangi, kita memerlukan evaluasi menyeluruh proses penyelenggaraan hukum kita, terutama Rutan dan Pemasyarakatan. Terlalu banyak masalah. Dan terlalu diabaikan. Setelah kejadian kita baru sadar dan menyesal," pungkas Fahri.
Seluruh narapidana teroris di Mako Brimob, Depok akhirnya sudah menyerahkan sendiri.
Setelah sebelumnya ada drama penyaderaan yang membuat lima personil polri menjadi korban jiwa.