Kehidupan Mauro Morandi di pulau Budelli sempat terancam ketika haknya untuk hidup di sana ditentang oleh pemerintah Italia pada tahun 2016.
Namun, nasib masih berpihak kepadanya ketika penggusuran ditunda.
Mauro Morandi bertekad akan menghabiskan sisa hidupnya di pulau itu.
"Aku tidak akan pergi," katanya.
• Pasutri Bercerai Tapi Suami Masih Kirim Surat untuk Anjing Peliharaan, Isinya Bikin Tersentuh
"Aku akan mati di sini, tubuhkan akan dikremasi dan abuku akan menyebar ke udara," tambahnya.
Sehari-hari, Mauro Morandi mengumpulkan ranting dari pohon juniper lalu mengukirnya menjadi karya seni.
Dia menjual karyanya tersebut kepada turis yang mengunjung pulau tersebut.
Hasil dari penjualan disumbangkan untuk organisasi amal di Afrika dan Tibet.
• Keluarga Ini Merasa Tersinggung dan Keluar Restoran Usai Diberi Catatan yang Berisi tentang Anak
Mauro Morandi menghabiskan waktunya untuk membaca dan menyempurnakan keterampilan fotografi.
Dikabarkan, bahwa penyedia internet berencana akan membawa jaringan nirkabel ke pulau itu.
Mauro Morandi menyambut perkembangan tersebut karena banyak orang dari seluruh dunia bisa melihat dan menghargai tempat tinggalnya.
Mauro berharap bisa menghabiskan sisa hidupnya di pulau itu, di mana dia telah hidup selama hampir 30 tahun.
• Melahirkan Tiga Kali Melalui Proses Caesar, Ririn Dwi Ariyanti: Rasanya Campur Aduk
Dia percaya bahwa pulau Budelli adalah tempat yang sangat indah. (*)