Meski demikian, mereka saling berkirim surat.
Pradyumna menyadari jika ia tidak bisa hidup tanpa Charlotte di sisinya.
Pradyumna pun menjual semua harta miliknya dan berencana untuk bertemu Charlotte di Swedia.
Sayangnya, setelah menjual semua harta yang dimiliki, masih belum cukup untuk membeli tiket pesawat ke Swedia.
Akhirnya, Pardyumna membeli sepeda bekas seharga 60 rupee.
Pardyumna pun berangkat ke Swedia dan hanya membawa uang saku sebanyak 200 rupee.
• Potret Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Perjalanan
Perjalanan Pardyumna dimulai pada 22 Januari 1977.
Ia membutuhkan waktu selama lima bulan untuk bisa bertemu dengan sang istri.
Setiap hari, Pardyumna bersepeda sejauh 72 kilometer.
Saat sampai di Swedia, Pardyumna sudah bersepeda sejauh 9656 kilometer.
“Saya sangat lelah. Kaki saya sakit tetapi keinginan saya untuk bertemu Charlotte mendorong saya utnuk meneruskan perjalanan," katanya.
Pada saat itu, beberapa negara tidak memerlukan visa sehingga Pradyumna tetap bia melakukan perjalanan.
Namun, ketika tiba di Swedia, imigrasi tidak mengizinkan Pardyumna masuk ke negara itu, karena pihak berwenang tidak percaya ceritanya.