Top 5 News

Tanggapan Mahfud MD Dibandingkan Abdul Somad hingga Kritikus Jokowi Mingkem karena Ketahuan Bohong

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akan tetapi jumlah TKA tersebut dibatasi dan pihaknya saat itu tidak secara ugal-ugalan membolehkan para buruh kasar datang ke Indonesia.

Yakni hanya pada level managemen dan tenaga ahli yang belum bisa dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia.

Baca selengkapnya di bawah ini.

Yusril Sebut Banyak TKA Karena Bebas Visa, Andi Arief: Itu Gara-gara Kebijakan Rizal Ramli

4. Kisah Ki Joko Bodo: Menangis Melihat Kabah, Membuang Ajian Saktinya hingga Asmara yang Tak Terbalas

Saat masih menjadi paranormal, oleh pasiennya, Ki Joko Bodo dipercaya dapat menangani segala prolem hidup mengenai nasib, ekonomi, usaha dan penyakit.

Ilmu andalannya ialah "Ilmu Gendam Putih" yang selain dapat dipergunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, juga dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi dengan makhluk halus.

Ribuan jin diklaim dimanfaatkan Ki Joko Bodo untuk menolong pasien mempercepat proses meraih keberuntungan, meraih pangkat dan jabatan, jodoh dengan suami kaya atau istri cantik.

Juga untuk upaya penyembuhan, melawan kebuntuan untuk tolak sial, pagar gaib untuk rumah, pabrik atau tempat usaha lainya, dan gangguan jahat berupa guna-guna seperti santet, teluh, dan lain sebagainya.

Dia turut melayani transfer ilmu secara gaib yang meliputi berbagai ilmu seperti ilmu kekebalan, ilmu terawang, pegangan judi, aji polo lakang, aji jaran goyang, rogoh sukma dll.

Ada pula layanan jasa supranatural, seperti pemasangan susuk, pelaris, pengasihan, kejantanan, dan lain-lain.

Kini Agus Yulianto alias Ki Joko Bodo meninggalkan pekerjaannya sebagai paranormal.

Padahal, dia sempat diakui sebagai satu di antara paranormal terbaik di Asia.

Mulai saat ini, dirinya enggan berhubungan lagi dengan hak-hal mistis yang mengarah kepada perbuatan musyrik (menyekutukan Allah).

Baca selengkapnya di bawah ini.

Kisah Ki Joko Bodo: Menangis Melihat Kabah, Membuang Ajian Saktinya hingga Asmara yang Tak Terbalas

Halaman
1234