TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu membeberkan asal mula kasus tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok yang kini menjadi isu panas di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @saididu yang ia tuliskan pada Selasa (24/4/2018).
Diketahui, beberapa waktu lalu, Jokowi mengklarifikasi isu terkait serbuan tenaga kerja China ke Indonesia.
Jokowi membantah bahwa tenaga kerja asal China yang masuk ke Indonesia jumlahnya mencapai puluhan juta.
"Banyak yang bersuara tenaga kerja Tiongkok yang masuk ke Indonesia sepuluh juta, dua puluh juta, itu yang ngitung kapan?" kata Jokowi saat membuka Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016) yang dilansir dari Kompas.com.
• Mahfud MD Menolak Tabayun ke Amien Rais hingga Denny Siregar Bongkar Kemampuan Bahasa Inggris Jokowi
Jokowi menegaskan bahwa tenaga kerja China di Indonesia saat ini hanya berjumlah 21.000 orang.
Menurut Jokowi, jumlah itu sangat kecil dibandingkan jumlah tenaga kerja Indonesia di negara lain.
Jokowi mengakui ada target dari pemerintah untuk mendatangkan turis dari China sebesar 10 juta orang.
Namun, Jokowi menyayangkan ada pihak yang memelesetkan dari turis menjadi tenaga kerja.
Jokowi mengatakan tenaga kerja asing tidaklah mungkin masuk Indonesia karena disana gaji lebih besar dari negara ini.
"Kalau ditanya, nggak mungkin, disana gaji lebih besar 3 kali lipat, 2 kali lipat dari sini, kita harus ngomong apa adanya, nggak mungkinlah itu, terjadi," ujar Jokowi.
• Amien Rais Masuk Partai Allah atau Partai Setan? Ini Jawaban Mahfud MD
Saat ditanya bebas visa, Jokowi mengatakan hal itu khusus untuk turis.
"Itu untuk turis, kalau ada yang ilegal ya tugasnya imigrasi dan kemenaker untuk menindak, paling-paling memang kalau ada investasi tertentu dan memiliki keahlian khusus, trus diambil satu atau dua mungkin itu wajar," ujarnya.