TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menyatakan keengganannya untuk kembali menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Sebelumnya, pada Pilpres 2014 lalu Mahfud merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Enggaklah, masak enggak naik-naik pangkat," ujar Mahfud.
Pernyataan Mahfud lantas mendapat tanggapan dari aktivis sekaligus seniman, Ratna Sarumpaet.
Melalui akun Twitternya @RatnaSpaet dirinya menuliskan komentar,"Aku orang yg percaya ambisi 'Demi Uang dan/atau Kekuasaan' seseorang bisa tega mempemalukandirinya ..."
• Sempat Salah Sebut Kelahiran RA Kartini dalam Debat, Cagub Jateng Sudirman Said Jadi Sorotan
Mahfud mengatakan jika dirinya telah berpamitan dengan Prabowo ketika Joko Widodo resmi dilantik sebagai presiden seusai Pilpres 2014 lalu.
"Saya temui dia (Prabowo). 'Pak saya mau pamit, sudah selesai tugas saya'. Saya hanya mau mengatakan tidak ada lagi hub struktural maupun emosional dengan saya," kata Mahfud.
Dirinya juga menuturkan bahwa sudah lama tidak bertemu dan berhubungan dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Saya sejak tanggal 5 November 2014 tak pernah sekalipun bertemu dengan Prabowo. Berhubungan juga enggak," kata Mahfud.
"Sejak itu, sampai hari ini enggak pernah ketemu, kecuali salipan (berpapasan) di bandara," tambahnya.
• Mengaku Takut dengan Dokter Gigi, Prabowo Subianto Justru Kabur Dengan Cara Ini
Disebut-sebut Sebagai Pasangan Ideal Bagi Jokowi
Peneliti Center for Presidential Studies Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Taufik Rahman menyebut situasi pilpres 2019 mirip dengan 2009.
Hal ini ia kemukakan lantaran menurutnya, Jokowi sebagai petahana belum memiliki posisi yang aman apalagi saat sentimen Islam sedang menguat.
Dirinya lantas menganalisis sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD sebagai sosok yang paling realistis sebagai cawapres Jokowi.