Seorang Pria Hanya Butuh Rp100 Ribu untuk Makan dalam Setahun, Ternyata Begini Gaya Hidupnya

Editor: Elga Maulina Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tumpukan roti yang dikumpulkan Daniel dari beberapa toko roti

Para tetangga bahkan menaruh langsung makanan yang tidak mereka inginkan di depan pintu rumah Daniel setiap hari.

“Itu belum berhenti sejak itu. Saya bangun untuk makan di luar pintu saya setiap pagi, ”katanya.

Lebih dari itu, Daniel merasa hubungannya dengan para tetangganya juga semakin dekat.

Dia juga mampu mengumpulkan begitu banyak buah dan sayuran yang dapat dimakan. hingga memenuhi lemari esnya.

Saking banyaknya, Daniel juga membagikan lagi ke para tetangganya yang lain.

Daniel juga tidak mengeluarkan uang untuk kebutuhannya yang lain seperti mandi.

Dia mencari sisa-sisa sabun dan shampo di tempat sampah (kebiasaan orang membuang barang-barang ini meskipun masih sisa setengah).

Daniel juga menemukan tas, sepatu, peralatan rumah tangga lain, bahkan konsol PlayStation 3 yang masih berfungsi.

Daniel mengumpulkan makanan yang masih layak dimakan.

Masalah penimbunan

Banyaknya barang-barang yang dia temukan membuat masalah lain, penimbunan.

Daniel rutin memposting foto-foto sejumlah besar barang yang dia temukan di situsnya (freeganinsingapore.wordpress.com).

Namun, barang-barang yang tertimbun ini malah membuat komunitas freegan dapat beramal.

Mereka telah menyumbangkan banyak buah dan sayuran ke dapur sup lokal untuk membuat makanan gratis bagi mereka yang bersedia.

Para donor juga selalu memastikan mereka tahu darimana bahan makanan ini berasal sebelumnya.

"Orang menjadi freegans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," katanya.

Halaman
1234