BACA JUGA Kumpulan Ucapan Selamat Paskah hingga Perasaan Ibu yang Anaknya Mengalami Mutasi Gen
Partai Gerindra pun membeberkan sejumlah data dan analisis terkait apa yang mereka sampaikan, seperti berikut ini.
@Gerindra: Rakyat Indonesia dikejutkan dengan besarnya utang Pemerintah yang mencapai Rp4.034,8 triliun per Februari 2018.
Meski tim ekonomi @jokowi tenang-tenang saja, partai Gerindra memiliki sejumlah catatan. penting.
@Gerindra: Anggota @DPR_RI partai Gerindra @HeriGunawan88 menyampaikan, ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2017 mencapai US$352,2 miliar, atau tumbuh 10,1% year on year.
Dengan asumsi kurs Rp13.500 per US$, maka utang tersebut setara dengan Rp 4.752 triliun.
Cukup besar kan.
@Gerindra: Lalu apa dampaknya bagi perekonomian nasional dan anggaran (APBN)?
Para menteri bidang ekonomi Kabinet Kerja @jokowi boleh saja menyebut efeknya kecil. @KemenkeuRI
@Gerindra: Patut kita sadarii, jika dilihat lebih jauh, peningkatan utang luar negeri (ULN) tersebut didorong oleh kenaikan utang publik yakni pemerintah dan bank sentral sebesar 14% (yoy) dari 2016 menjadi US$180,662 miliar.
@Gerindra: Sementara utang swasta, atau korporasi, baik bank maupun non-bank, hanya naik 6% menjadi US$171,62 miliar.
Kenaikan utang ini, tidak lepas dari kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur yang 'kejar tayang'.
@Gerindra: Kenaikan utang tersebut, sudah pasti berdampak pada perekonomian nasional, dan lambat laun tentunya akan mengganggu daya dukung APBN. @KemenkeuRI
@Gerindra: Utang sudah pasti menjadi beban APBN.
Lebih-lebih setelah berakhirnya Program Pengampunan Pajak dan realisasi pendapatan pajak yang masih terus melenceng dari target.