Setelah serangan itu, Malala diterbangkan ke luar negeri untuk menjalani operasi.
Kelompok Taliban Pakistan yang menguasai wilayah Lembah Swat di Pakistan yang menjadi tanah kelahiran Malala mengatakan bahwa serangan terhadap Malala dilakukan karena blog yang ditulisnya untuk Seksi Urdu BBC yang mendukung perlunya pendidikan bagi perempuan.
Kelompok garis keras ini merusak berbagai sekolah dan menerapkan hukum Syariah yang ketat selama mereka menguasai Lembah Swat.
Karena tidak bisa kembali ke Pakistan setelah kesembuhannya, Malala kemudian pindah ke Inggris.
Dia juga mendirikan Yayasan Malala dan mendukung kelompok lokal pegiat pendidikan dengan fokus di Pakistan, Nigeria, Yordania, Suriah dan Kenya.
Awal bulan ini, sebuah sekolah khusus perempuan yang dibangun dari uang pemenang Hadiah Nobel dibuka di Shangla, tidak jauh dari Lembah Swat. (*)