TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni angkat bicara terkait pernyataan keras yang dilontarkan oleh Ketua DPP Gerindra M Nizar Zahro.
Pantauan TribunWow.com, hal itu disampaikan oleh Raja Juli Antoni melalui akun Twitternya yang diunggah pada Selasa (27/3/2018).
Dalam berita yang ditautkan oleh Raja Juli Antoni, Nizar mengatakan jika hanya orang dungu dan bebal yang tidak memahami isi pidato Prabowo soal Indonesia bubar pada 2030.
Nizar kemudian meminta agar Sekjen PSI membuka mata soal pembicaraan asing terkait Indonesia, termasuk yang disampaikan melalui novel fiksi.
Bagi Nizar, pernyataan Prabowo adalah peringatan agar Indonesia menjadi lebih waspada.
Menanggapi hal tersebut, Raja Juli Antoni mengatakan kecewa, namun memaafkan pernyataan Nizar yang ditujukan kepadanya tersebut.
Diketahui, Sekjen PSI ini melalui mengatakan secara terbuka jika ia beda dengan Prabowo yang disebutnya pesimis dan menebar ketakutan akan masa depan bangsa.
Baca: Raja Juli Antoni: Kami Beda dengan Prabowo yang Pesimis dan Menebar Ketakutan Akan Masa Depan
Raja Juli Antoni kemudian meminta agar tidak mengada-ada soal masa depan Indonesia.
Ia pun menyarankan agar Nizar menyempatkan diri untuk mempelajari perbedaan fiksi dan non fiksi.
@AntoniRaja: Terima kasih saya dibilang bebal dan dungu oleh kader @Gerindra.
@AntoniRaja: Saya maafkan. Bila sempat pelajari beda fiction and non-fiction. Thanks.
@AntoniRaja: Saran saya. Sdh lah. Jgn mengada-ada. Sudah baca novelnya? Indonesia dlm novel itu bubar akibat Perang Timor Kedua.
@AntoniRaja: Terus apa Yth. Pak @prabowo percaya bahwa akan ada Perang Timor kedua?.
POPULER! Harga BBM hingga Sembako Naik, SBY: Tolong Pemerintah Bantu Rakyat Kecil