Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd yang ia cuitkan pada Sabtu (24/3/2018).
Mulanya seorang netizen menyapa mahfud MD dan menautkan sebuah berita terkait tanggapan Kapolri Jendral Tito Karnavian soal pidato Prabowo Subianto.
Kapolri Jendral Tito Karnavian menilai pidato Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030 bisa dijadikan panggilan untuk menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bapak Prabowo melihatnya berlandaskan tulisan dari dua orang yakni PW Singer dan August Cole. Ini (Ghost Fleet) adalah cerita science fiction. Mereka berdua cukup dikenal reputasinya baik dalam political science, tapi keduanya bukan spesialis untuk Asia Tenggara. Jadi kalau saya melihat kontennya, belum terlalu akurat," ujar Tito saat berkunjung ke Mapolda Bengkulu, Sabtu (24/3/2018).
Dia menuturkan, Prabowo memang menyukai hal yang berbau akademis.
Dalam beberapa kali diskusi, Tito melihat Ketua Umum Partai Gerindra itu sangat tertarik dengan hal-hal akademis. Menurut Tito, apa yang disampaikan Prabowo Subianto dapat dijadikan sebagai "wake up call" atau panggilan untuk mempersatukan NKRI
Simak selengkapnya:
Pidato Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Mahfud MD: Pendapat Saya Sama dengan Pak Tito Karnavian
4. Rustam Ibrahim: Beda dengan Jokowi, Kesan Saya Kehebatan Pak Prabowo Seperti Misteri
Direktur LP3ES sekaligus Pimpinan Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) Rustam Ibrahim mengunggah sebuah postingan terkait Prabowo Subianto.
Pantauan TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Sabtu (24/3/2018).
Rustam Ibrahim menyoroti dua kubu pendukung, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, pendukung Jokowi selalu membicarakan kehebatan sang presiden.
Sedangkan pendukung Prabowo selalu membicarakan kelemahan Jokowi.
Rustam Ibrahim mengatakan jika pendukung Prabowo tak melakukan promosi kepada ketua umum Partai Gerindra tersebut.