Selain Nyak Sandang, Terungkap Ada Warga Lain yang Sumbang 50 Kerbau untuk Beli Pesawat Pertama RI

Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibrahim Laweung menunjukkan obligasi pembelian pesawat pertama RI yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia Airways

Dikisahkan olehnya, saat itu Ulama sekaligus Gubernur Aceh, Abu Daud Beureueh berorasi kepada warga Aceh bahwa Indonesia membutuhkan angkutan udara untuk mengimbangi Belanda yang ingin kembali menjajah negeri.

“Kami membeli obligasi ini semata-mata untuk mempertahankan Indonesia dari kemungkinan agresi kembali penjajah Belanda. Kami tidak mau dihukum berkelanjutan, karena tidak atau terlambat membayar belasteng (pajak) untuk penjajah,” kata Nyak Sandang.

Selain itu tindakan Nyak Sandang dan keluarganya tersebut juga didasari karena kepatuhan mereka terhadap ulama.

“Kami patuh pada ulama, karena kami tidak mau terus dijajah,” kata Nyak Sandang.

Replika Seulawah R-001

Seulawah R-001 (Serambi)

Jika Anda berkunjung ke Banda Aceh, singgahlah ke Lapangan Blang Padang.

Tepatnya berada di Kecamatan Baiturrahman, diapit oleh Masjid Raya Baiturrahman dan Museum Tsunami.

Di sana terdapat monumen pesawat Seulawah diabadikan.

Burung besi sumbangan masyarakat Aceh itu memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28,96 meter.

Selain menjadi situs wisata sejarah, Monumen RI-001 Seulawah di Banda Aceh ini merupakan bukti cinta rakyat Aceh kepada Ibu Pertiwi yang tetap kokoh berdiri walau sempat diterjang tsunami.

Nama Seulawah sendiri memiliki arti gunung emas.

Nama tersebut merujuk pada nama gunung api di Kabupaten Aceh Besar. (*)