TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menjadi salah satu narasumber dalam program acara Tompi & Glenn yang diunggah dalam website Narasi.
Dalam salah satu segmen, mereka membahas mengenai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat ditanyai tanggapannya resiko yang diterima oleh Novel Baswedan, seorang penyidik di KPK, Fahri Hamzah menilai hal tersebut adalah wajar.
"Kenyataannya hari ini sudah ada korban di KPK pak, Novel", ujar Glenn yang menjadi host dalam program acara tersebut.
"Ya itu kan resiko. Kalo orang berjuang kan ada resiko. Anda kira saya gak punya resiko?
Udah lah jangan tangisi yang begitu-begitu. Jangan cengeng lah. Kalau anda nggak berani, ya jangan bertanggung jawab.
Saya saja jadi politisi dengan resiko mati, sudah saya sadari", ujar Fahri.
BACA Jawaban Fahri Hamzah saat Ditanya Pernahkah Mengapresiasi Kinerja Pemerintahan Jokowi
Dikabarkan sebelumnya, Fahri Hamzah sangat vokal dalam mengkritik KPK.
Bahkan dirinya pernah menyuarakan agar KPK dibubarkan.
Tak lama ini, beredar video Fahri Hamzah pada 10 tahun di salah satu program acara televisi swasta.
Dilansir Tribunwow.com dari akun Twitter @Fahr1Voice, Sabtu (24/2/2018), berikut isinya:
"Kritik kepada KPK itu banyak dianggap KPK itu keblablasan. KPK itu mereduksi azas-azas yang ada di dalam undang-undang pemberantasan korupsi yang seharusnya dia pegang dan tidak dicantumkan di dalam kode etik kepada lembaganya.
Misalnya azas keadilan, azas proposional, azas kepentingan umum, dll itu ada tapi dihilangkan. Seolah-olah mengesankan jika KPK ini menargetkan sesuatu yang penting itu cepat, orang itu ditangkap, orang itu diblacklist, kira-kira begitu supaya orang lain jera.
Ada sensasi sebetulnya di dalam keinginan kerja mereka. Itu sebabnya saya mendengar keluhan dari banyak teman-teman pengacara yang menyatakan kalo dalam kasus korupsi, semakin canggih kita membela klien kita, itu hukumannya semakin berat.