Namun, untuk mencapai kota, Sabarta harus menempuh perjalanan selama 2 jam.
Saat Tribun Medan mencoba melekatkan handphone pada titik yang telah ditentukan, tidak ada satu pun signal yang muncul.
"Kalau handphone mahal gak bisa dapat signal. Harus handphone murah,"kata Sabarta sembari tertawa.
Sebuah warung di desa tersebut juga menyediakan jasa handphone.
Warga dapat menggunakan handphone tersebut dengan biaya 5 ribu sekali penggunaan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Susahnya Dapat Sinyal, Warga Dairi Ini Harus Antre di Titik Lokasi Jaringan Telekomunikasi