Jennings-White sangat ingin kehilangan kedua kakinya, sehingga dia sengaja menyakiti dirinya sendiri beberapa kali.
Saat berusia sembilan tahun, ia mengendarai sepedanya dan jatuh dari panggung setinggi empat kaki di Hampstead Health di London Utara. Saat itu, ia jatuh dalam posisi leher mendarat terlebih dahulu.
Ia juga mengaku bahwa dia bermain ski karena merasa mendebarkan bahwa ia mungkin mengalami kecelakaan dan lumpuh.
"Saya bermain ski dengan sangat cepat dan berusaha melaju paling berbahaya. Melakukan aktivitas apapun membuat saya menjadi lumpu memberi saya rasa lega karena kegelisahaan yang disebabkan oleh BIID," jelasnya.
"Teman dan keluarga saya bisa sedikit khawatir saat saya bermain ski, karena mereka tahu saya bermain sangat agresif dan mereka tahu di balik pikiran saya, saya benar-benar ingin lumpuh," tambahnya.
Dia akhrinya mengalami kecelakaan ski dan kini ia sedang meneliti dan bertemu dengan komunitas orang-orang yang memiliki kelainan yang sama sepertinya.
"Sangat melegakan. Saya bukan orang aneh, ternyata ada ratusan orang lain seperti saya," katanya.
Jennings-White kemudian mencari bantuan psikiater bernama Dokter Mark Malan untuk merawat kondisinya.
"Pertanyaan yang sering saya tanyakan adalah, apakah lebih baik seseorang berpura-pura menggunakan kursi roda atau bunuh diri?" ungkap Jennings-White.
"Salah satu kemungkinannya adalah melakukan semacam pemblokiran saraf sehingga anggota badan itu sebenarnya tidak dapat digunakan untuk jangka waktu tertentu, untuk membiarkan pasien menguji kenyataan bawah cacat fisik sementara," tambahnya.
Karena hal tersebut akan memberi kesempatan kepada penderita BIID untuk mengubah pikiranmereka jika mereka menginginkannya.
VIRAL: Foto Mesra dengan Mikha Tambayong, Tangan Daniel Wenas Jadi Sorotan
Simak video kisah Jennings-White selengkapnya di sini!
Tonton juga YouTube Official TribunWow.com:
(*)