TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon tampak saling berbalas pesan dengan ekonom Amerika di Universitas Johns Hopkins, Prof. Steve Hanke.
Steve Hanke menyebut dirinya sempat menyarankan sesuatu kepada Soeharto pasca krisis.
"Zon, I not only suggested a currency board to Pres. Suharto, but he accepted it in his 1998 state of state speech. Photo of Suharto & I at Suharto's residence."
(Zon, saya tidak hanya menyarankan kebijakan mata uang ke Pres. Soeharto, tapi dia menerimanya dalam pidato kenegaraannya pada tahun 1998. Foto Suharto & saya di kediaman Suharto.)
Lantas dibalas oleh Fadli Zon, "I agree w ur advice about CBS. Yet the IMF strongly against it. If Indonesia applied CBS at that time, our economy could recover fr crisis."
(Saya setuju dengan saran saya tentang CBS. Namun IMF sangat menentangnya. Jika Indonesia menerapkan CBS saat itu, ekonomi kita bisa pulih dari krisis.)
BACA Kemkominfo Tanggapi Isu Data NIK dan KK Bocor Pasca Registrasi Ulang
Dari laman yang ia bagikan, ia juga membeberkan secara gamblang perannya kepada Indonesia era Soeharto.
Dirinya mengatakan datang ke Indonesia pada awal Februari dan langsung memiliki jabatan sebagai penasihat khusus.
Pada saat itu, rupiah telah kehilangan sekitar 80 persen nilainya dalam delapan bulan.
Dia mengatakan ini berarti sektor swasta ekonomi bangkrut, karena mereka memiliki banyak utang luar negeri, dan untuk membayar hutang ini mereka harus memiliki rupiah lebih dan lebih jika rupiah terdepresiasi nilainya.
Dirinya juga memberi usulan agar dibentuk dewan mata uang.
Namun, semenjak program IMF gagal total menyebabkan mata uang mulai runtuh dan terjun bebas
Kemudian, pada 15 Januari, ada sebuah program IMF yang diubah yang dimasukkan ke dalam dan di minggu pertama setelah itu rupiah kehilangan 40 persen nilainya lagi. Presiden pun menyimpulkan bahwa program IMF saja tidak akan berhasil.
Dikabarkan sebelumnya, percakapan ini bermula saat Fadli Zon menanyakan pendapat Steve Hanke soal peran International Monetary Fund (IMF) dalam krisis yang dialami Indonesia 20 tahun lalu.