Hisashi tahu ada yang tidak beres, sehingga mereka membawanya ke rumah sakit.
Namun dokter pun belum bisa mendiagnosa penyakitnya.
Beberapa hari setelah dirawat di rumah sakit, kondisi Mai memburuk.
Jantungnya berhenti berdetak sekali.
BACA JUGA: Menguak Jaringan Prostitusi Online yang Melibatkan Dua Kota Besar di Pulau Jawa
Setelah penyelamatan darurat dilakukan, Mai harus dimasukkan ke ventilator agar bisa bertahan hidup.
Mai pun mengalami koma dan terkadang ia mengalami kejang mendadak.
Dokter mengatakan kepada mereka bahwa Mai mungkin tidak akan bisa sadar lagi.
Setelah lima bulan dirawat rumah sakit, dokter menemukan bahwa dia memiliki kondisi yang disebut ensefalitis limbik.
Kondisi tersebut disebabkan oleh tumor ovariumnya.
Hisashi dan keluarga Mai pun mulai putus asa, namun, Hisashi bersikeras bahwa dia akan tinggal di sisi Mai sampai dia sembuh.
Ibu Mai pun sebenarnya ingin Hisashi menyerah dan menemukan pengganti Mai.
"Saya berterima kasih untuk merawat Mai tapi saya harap kamu meninggalkan Mai dan mencari gadis lain," kata Ibu Mai smbil berlinang air mata.
Hisashi menjawab dengan sedih, "Maaf, aku mohon ijinkan aku tetap tinggal di samping Mai. Aku ingin melihat senyumnya lagi ... aku ingin mendengarnya memanggil namaku lagi ... aku tidak ingin menyerah"
Keajaiban pun terjadi, pada hari ke 529 setelah dia dirawat di rumah sakit, Mai membuka matanya.