Ketua BEM UI: Dulu Aktivis Turun Langsung ke Masyarakat, Kalau Sekarang Beda Caranya

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zaadit Taqwa

Diketahui, Zaadit memberikan kartu kuning tersebut ketika sang presiden tengah memberikan sambutan.

"Tadinya rencana saya itu selesai Pak Jokowi beri salam, langsung prit. Ternyata Pak Jokowi peresmian dulu dong. Kalo kita menggangu itu lebih tidak sopan.

Mau enggak mau saya tunggu dulu sekitar setengah menit. Kemudian saya disamperin Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)," katanya.

Baca: Xiaomi, Vivo hinga Oppo Akan Gunakan Modem Qualcomm 5G

Setelah lolos dari Paspampres ia pun langsung maju dan membunyikan peluit serta mengangkat kartu kuning untuk Jokowi, setelah sang presiden selesai meresmikan acara.

Ia juga mengungkapkan jika aksinya tersebut merupakan salah satu cara yang cenderung lebih mudah untuk menyampaikan suaranya.

"Susah kalo hanya melalui audiensi. Kita susah didengar. Aksi turun ke jalan merupakan suara kita agar bisa didengar pejabat terkait," kata Zaadit.

Baca: Beri Kritik SBY soal Pelaporan Firman Wijaya, Hotman Paris Ditertawakan Kadiv Advokasi Demokrat

Ia memberikan kartu lantaran menurutnya orang-orang saat ini lebih suka dengan simbol-simbol.

"Intinya, kartu kuning itu peringatan. Karena orang-orang sekarang suka dengan yang namanya simbol-simbol," imbuh Zaadit.

Kritik

Dalam acara yang sama, hadir salah satu alumni FIB UI, Mantek.

Mantek mengkritik jika aksi Zaadit sangat tak sopan.

"Menurut saya Zaadit sangat tidak sopan menjamu tamu di rumah sendiri," kata Mantek.

Selanjutnya, Mantek juga menyoroti kenapa yang diungkapkan hanya permasalahan di Asmat saja.

Halaman
123