"Saya juga sudah menikah selama 10 tahun, tapi lihatlah istri saya. Dia tidak terlihat seperti dulu. Kamu sangat beruntung memiliki istri yang cantik," kata Kevin.
"Namun paling tidak, istri saya adalah istri dan ibu yang baik. Melihat istri kamu, saya yakin kamu pasti memiliki asisten rumah tangga untuk membantu melakukan pekerjaan rumah" kata Kevin.
Billy pun tertawa mendengar penyataan sahabatnya itu.
"Tidak, Anda salah. Istri saya mungkin terlihat seperti tidak melakukan apapun di rumah, tapi percayalah, dia sangat baik dalam mengatur rumah tangga. Bahkan, putri kami terlihat persis seperti dia." kata Billy.
Kevin terlihat bingung saat mendengar jawaban Billy.
Kevin tidak percaya istri Billy bisa melakukan semua tugas rumah dan merawat penampilannya pada saat bersamaan.
"Tapi mengapa istri saya terlihat sangat berbeda dari istri Anda?" tanya Kevin.
"Saya ingat makanan kesukaannya, hobinya dan saya bahkan bisa menebak apa yang ingin dia katakan sebelum dia menyelesaikan kalimatnya." kata Billy.
"Saya memijitnya saat dia lelah. Saya membelikan buah yang dia suka," kata Billy
"Saya tidak pernah lupa mencium keningnya sebelum saya pergi kerja dan saya akan selalu menjemputnya dari pasar jika sedang hujan." lanjut Billy.
"Dia tahu lebih baik mengeluarkan uang untuk keluarganya, sehingga dia jarang membeli pakaian baru, tapi karena saya tahu ukuran tubuhnya, saya selalu membelikan pakaian baru untuk istri saya setiap bulan. Apakah kamu seperti aku? Apa yang telah kamu lakukan terhadap istrimu sejauh ini?" kata Billy.
Wajah Kevin menjadi merah saat dia mendengarkan kata-kata Billy.
Kevin pun tiba-tiba teringat betapa dia hanya memikirkan dirinya sendiri saat sedang bersama istrinya di rumah.
Kevin selalu memarahi istrinya karena kesalahan kecil.
Baru-baru ini, Kevin dan sang istri berkelahi saat ia tahu jika istrinya membeli sweter seharga $ 50 atau sekitar Rp 600 ribu, yang menurutnya mahal dan tidak perlu.