Berikut isi surat terbuka yang ditulis akun @Rian Nopriansyah.
"Kepada : Yth BAPAK PRESIDEN RI (JOKOWI),MABES POLRI,JEND.TNI,DPD,DPRD RI
Bisakah meluangkan sedikit waktu untuk rakyat kecil yg dizolimi HUKUM
KALAU SAYA PELAKU NYA SAYA SIAP DITEMBAK DIKEPALA
assalammualaikum wr wb.
Bapak-bapak yang terhormat.saya mau menceritakan HAL pahit yg saya dapatkan .
Nama saya RIAN NOPRIANSYAH sering di panggil UCOK
saya sudah menikah dan memililki 2 anak yg berusia 6thn dan 2thn
tinggal di PALEMBANG sumatra selatan.
Saya dituduh telah melakukan pengeroyokan/pembunuhan terhadap salah satu supporter palembang. Padahal faktanya saya tidak tahu apa-dengan kasus yg sedang saya jalani.dan itu bisa saya buktikan.
Saya ceritakan terlebih dahulu kronologi penangkapan.
Berawal pada bulan juni saya di tangkap kepolisian poresta palembang unit RAMOR. Pada malam itu saya ditangkap dijalan simpang patal pada pukul 23.00wib, dan saya pun terkejut kok saya Ditangkap.salah saya apa pak?tanya saya?lalu saya langsung dimasukan dimobil. Kamu kan yg melakukan pembacokan terhadap alfariji(korban)? tanya salah satu polisi. Alfariji mano pak?dmi allah aku idak nganu siapo2 pak.itu yg saya jawab. Terus di introgasi dan memukuli saya,dan saya tidak merasa melakukan hal ter sebut
Lalu mobil berhenti di sesuatu tempat.tepatnya di pinggir jalan dekat ruko2.saya di turunkan dan diintrogasi lagi sambil menganiaya saya ,dipukuli,diinjak,di tendang kepala saya diijak2,kaki saya dipukuli pakai kayu gelam...mereka terus menanyakan/seolah -olah saya pelakunya. Sudahla ngakula kau !kau kan yg ngapak korban? Tanya beberapa polisi itu lagi.
DEMI ALLAH pak aku idak ngapak siapopun.
Sudalah banyak saksi ngomong kau yg melakukenyo kau betopeng'kata polisi itu lagi. Dan saya pun belum mengaku meski bertubi-tubi di pukul.hingga badan saya sudah lemas tak berdaya saya belum mengakui juga.pada malam minggu tadi kau tawuran kan?kata polisi itu. Saya menjawab "sumpah demi allah pak,malam minggu aku dekorasi sampeh subuh di kampung saya,banyak saksinyo.mereka pun tidak percaya dan terus menghakimi saya. Hingga akhirnya salah satu polisi berkata sudah lewat kan saja,(tembak mati saja nyusul korban) kata salah satu polisi yg lainnya.
Dan salah satu polisi membisikan ngakula dari pada mati,dak ketemu lagi dengan keluargo kau,
Dengan kondisi tangan diborgol dibelakang,badan sudah lemas.saya diseret ke belakang ruko ,dengan mata ditutup,seperti mau di eksekusi dan ada yang bicara" nah ini cok kesempetan terakhir kau ucaplah yang nak kau ucap sebutlah yg nak kau sebut dak ketemu anak dan bini kau lagi" apo nak ngucap 2 kalimat shahadat .ucap polisi itu.
Dalam hati saya berkata ya allah apo yang harus aku lakuke.
Top 5 Seleb! Sunan Kalijaga Pamer Tumpukan Uang di Atas Kasur hingga Curhatan Atlet Angkat Besi yang Selingkuh
Dengan rasa ketakutan dan ingat anak saya, saya pun terpaksa menyerah dan terpaksa mengakui apa yang sebenarnya saya tidak lakukan pada tuduhan tersebut."
Dan saya kembali di bawa ke samping ruko.dan saya berkata ,pak yg tawuran itu di sukawibatan sedengken aku di sukabangun.aku dekorasi yg tawuran itu salah satunyo rombongan adek kawan aku,aku tedenger pas aku ditenda adeknyo okta(aldo kecil ) nah rombongan dio yg tawuran bukan aku..
Lalu dijemputlah aldo kecil dan teman-temannya. Dan saya dimasukan mobil dalam kodisi masih diborgol dan lemas.