Kim pernah menulis sebuah memoir yang mengisahkan seluruh pengalaman hidupnya.
Dia kemudian mendonasikan hasil penjualan bukunya kepada korban Korean Air 858.
"Sebagai saksi hidup kejahatan Korea Utara, saya beberkan kebenaran dan saya berada di garis depan untuk mencegah serangan semacam ini terjadi kembali," kata dia.
"Korea masih dalam kondisi perang jika dilihat dari sisi ideologi dan cara berpikir," papar Kim. (*)
Berita ini telah diterbitkan oleh Kompas.com dengan judul "Agen Wanita Korut yang Ledakkan Pesawat Korsel, Beberkan Kisahnya"