TRIBUNWOW.COM - Pemerintah terus menyalurkan berbagai bantuan dari sejumlah instansi untuk warga di Kabupaten Asmat, Papua.
Dilansir Kompas TV pada Kamis (18/1/2018), bantuan tersebut dipergunakan untuk menanggulangi masalah campak dan gizi buruk.
Diketahui wabah campak dan gizi buruk melanda di 23 distrik dan 224 kampung.
Meskipun bantuan terus mengalir dari berbagai pihak, namun dalam penyalurannya menemui kendala dan tidak berjalan lancar.
Baca: Menteri Susi Akhirnya Mengizinkan Kembali Penggunaan Cantrang tapi . . .
Contohnya adalah salah satunya kapal untuk menyalurkan bantuan, harus digunakan bergantian dengan tim satuan tugas penanggulangan wabah campak dan gizi buruk yang juga bekerja di 23 distrik.
Selain itu, kondisi medan yang kurang bersahabat juga turut menghambat proses distribusi.
Baca: Bukti Rekaman Beda Omongan dan Isi Surat La Nyalla soal Mahar Politik yang Menuding Prabowo
Seperti diberitakan sebelumnya, obat-obatan di rumah sakit Agats mulai menipis.
Baca: Fahri Hamzah: Kadang Negara Tampak Menyelesaikan Masalah tapi Sesungguhnya Sedang Membuatnya
Top 5 News! Mahfud MD Ungkap Fakta Mengejutkan Mahar Politik hingga Aset Idrus Marham dan Moeldoko Bikin Melongo
Baca berita ini: Pimpinan Iran: Arab Saudi Mengkhianati Dunia Muslim
Sementara itu, Satgas Terpadu yang terdiri dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah sudah diberangkatkan ke Asmat melalui jalur Mimika.
Diketahui, untuk mencapai Asmat, biasanya melalui jalur laut dan sungai.
Satgas terpadu ini membawa bantuan berupa makanan obat obatan dan susu untuk menunjang gizi warga.