Fenomena di Balik Penonton Bayaran, Sebulan Ada yang Bisa Dapat Penghasilan Rp12 Juta

Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penonton bayaran acara televisi

Lumbung Duit

Satu hal yang mungkin menggelitik kita adalah, kenapa sih TV-TV ini perlu ‘merekayasa’ keriuhan acaranya sampai harus menggunakan jasa PB?

Ya simpel aja, guys.

Mereka itu punya kebutuhan visual yang rame dan padat buat program TV yang diusungnya.

“Selain kebutuhan visual, penonton juga diperlukan untuk membangun moodyang baik buat host atau bintang tamu.” kata Andre.

Nah, kalau TVnya dapat ‘manfaat’ dari segi visual, ternyata para penontonnya sendiri juga bisa untung, lho.

Contohnya Andina.

Setiap pagi, cewek ini rutin menjadi penonton bayaran di sebuah acara musik salah satu TV swasta.

Dari awalnya cuma iseng, sekarang dia malah dapat kerjaan dari sana.

“Aku ikut ginian sejak tahun 2014. Awalnya sih mau nonton band temen yang manggung di sini, akhirnya diajakkin jadi penonton yang dibayar. Iseng aja, kalau lagi males ya males juga. Tapi nggak ada yang tau kan dari iseng-iseng gini kita bisa dapat apa, kayak sekarang aku jadi asistennya Nania Indonesian Idol. Pernah jadi asistennya Marcell Chandrawinata dan Lolita Agustine juga.” cerita Andina.

Beda keuntungan Andina, beda lagi keuntungan yang dibabat sama Dea.

Mahasiswi semester 4 Universitas Pancasila ini kerap menghadiri berbagai acara TV demi mencari tambahan dana buat kegiatan kemahasiswaan di kampusnya.

Penonton Bayaran kategori mahasiswa di salah satu program TV
Foto by: Rizky Abdu Rahman

“Iya, baru angkatan gue sih yang inisiatif jadi penonton bayaran. Karena sebenernya lumayan mempengaruhi banget. Biasanya kalau kita cari dana dengan ngamen, udah jauh-jauh ke tempatnya, eh dapetnya cuma dua ratus ribu. Ke sini kita jauh-jauh, bisa dapat 500-600ribu. Dua kali lipat gitu.” papar Dea yang ngaku enjoy banget sama kegiatan nonton begini.

Ada pun yang menekuni kegiatan PB ini sebagai mata pencaharian, mereka bisa ngantongin duit di kisaran 1,5-2 juta per bulan.

Tapi buat mencapai angka segitu, mereka mesti mau mengisi bangku penonton di 3 sampai 4 program TV per hari.

Halaman
1234