Terjadi Serangan Seksual saat Malam Tahun Baru di Jerman, Puluhan Wanita Digrepe-grepe dan Dirampok!

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesta Kembang Api di Pantai Losari tahun lalu

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah serangan seksual terjadi di Berlin dan Cologne saat pesta malam tahun baru 2018 digelar.

Tercatat ada 13 serangan seksual yang terjadi pada malam pergantgian tahun tersebut.

Padahal pihak kepolisian telah menambahkan zona aman bagi wanita dalam pesta perayaan tersebut.

Populer: Pidato Tahun Baru, Paus Fransiskus Soroti Perjuangan Para Imigran

Populer: 5 Artis Tanah Air yang Rayakan Tahun Baru 2018 di Luar Negeri

ILUSTRASI Tahun Baru ()

Tujuh orang di tangkap di Gerbang Brandenburg atas kejahatan seksual tersebut sebagaimana diberitakan oleh Metro.co.uk.

Sementara itu, di Cologne di malam yang sama juga terjadi sembilan kasus penyerangan seksual.

Tiga dari pelaku penyerangan seksual tersebut berhasil diamankan oleh pihak berwajib.

Kejadian yang sama juga terjadi dua tahun yang lalu.

Bahkan saat itu kejadiannya lebih parah.

Polisi di Cologne sempat kewalahan karena ratusan perempuan diraba-raba dan dirampok oleh laki-laki imigran.

Ironisnya, tak banyak kasus yang dibawa ke pengadilan atas insiden mengerikan tersebut.

Populer: Kehidupan Percintaan pada Tahun 2018 Berdasarkan Zodiak, Aries dan Libra Bersiaplah!

Suasana pesta kembang api di kawasan Bundaran Hotel Indonesia saat Car Free Night dalam rangka gelaran Jakarta Night Festival pada perayaan Tahun Baru 2013, Senin (31/12/2012) malam. (KOMPAS/TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA)

Guna mengantisipasi kejadian serupa, polisi sebetulnya telah menambahkan petugas dan melakukan pemeriksaan keamanan.

Namun tetap saja masih terjadi insiden amoral tersebut.

Jumlahnya memang terbilang lebih sedikit.

Namun jumlah tersebut tetap terhitung lebih banyak daripada jumlah pelecehan seksual yang terjadi pada hari biasa.

Juru bicara kepolisian Berlin, Thomas Neuendorf mengatakan bahwa para tersangka adalah anak-anak muda yang didominasi dari Suriah atau Afghanistan. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)