"KPAI akan meminta penulis membawa buku-bukunya yang lain, karena khawatir masih terselip kata-kata yang serupa dengan konten yang tidak layak. Pemanggilan direncanakan pertengahan Januari 2018," ujarnya.
Sebelumnya, KPAI memanggil penerbit Pustaka Widyatama terkait buku diduga mengkampanyekan LGBT pada Balita yang berjudul “ Balita Langsung Lancar Membaca” dengan metode BSB (Bermain Sambil belajar) yang ditulis Intan Noviana dan Purnama Andri Murdapa, pada Kamis (28/12/2017).
Namun ketika itu penerbit berhalangan hadir.
BACA JUGA: Heran Mengapa Produk Xiaomi Selalu Berharga Murah Namun Punya Fitur Kelas Atas? Begini Penjelasannya
Penerbit menjelaskan ketidakhadiran, karena tak menerima surat pemanggilan dari KPAI.
Ketika staf KPAI menunjukkan surat pemanggilan dan bukti pengiriman melalui pos, pihak penerbit menjelaskan KPAI mengirim surat panggilan ke alamat kantor lama yaitu di Kavling Madukisno No. 9 Seturan Utara, Sleman, Yogjakarta.
Sementara alamat kantor yang sekarang adalah di Jalan Cempaka Putih No. 8 Deresan CTX, Gejayan, Yogjakarta.
Penerbit datang ke KPAI atas kesadaran sendiri setelah membaca berbagai pemberitaan di media online pada Kamis, 28 Desember 2017 setelah konferensi pers KPAI digelar.
Penerbit ingin mengklarifikasi agar tidak menimbulkan keresahan yang lebih luas di masyarakat. (*)
Berita ini telah diterbitkan oleh Tribunnews.com berjudul Penerbit Minta Maaf, Buku 'Balita Langsung Lancar Membaca' Diduga Mengandung Unsur LGBT