6 Hal Ini Jadi Tanda Kemunduran Jakarta di Era Anies-Sandi Menurut Pengamat

Editor: Elga Maulina Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) memberikan sambutan saat serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Senin (16/10/2017). Anies-Sandi resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat tata kota Nirwono Joga menyoroti sejumlah kemunduran pengembangan Jakarta pada era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Inilah deretan fakta langkah mundur Pemprov DKI berdasarkan catatan Wartakotalive.com dan juga pengamatan sejumlah pakar:

1. Kawasan Tanah Abang semerawut lagi

Kawasan Tanah Abang kembali semerawut. PKL tumpah ke trotoar dan pejalan kalo tersingkir ke bahu jalan.

Nirwono Joga mengatakan, hal itu buah dari ketidaktegasan Anies-Sandi melibatkan preman dalam penataan Tanahabang.

Tak Diundang, Dedi Mulyadi dan Dua Menteri Datang ke Resepsi Pernikahan Warga

2. Pemimpin Tidak Kompak

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyebut Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memimpin Jakarta dengan tidak kompak.

Sandi cenderung lebih dominan, menguasai aspek-aspek strategis seperti dirinya seorang gubernur. Sedangkan Anies hanya diberi ruang mengurusi hal-hal non strategis.

"Ini buah perpecahan. Mungkin karena Sandi lebih banyak keluar dana saat kampanye. Ini tinggal tunggu ributnya saja Anies-Sandi itu," kata Trubus.

Viral! Spion Mobil Dokter Muda Ditendang Pengantar Jenazah hingga Remuk, Tuai Perdebatan Netizen

3. Akses Informasi di Balai Kota Dipersempit

Anies-Sandi mempersempit akses informasi publik dengan membatasi gerak media di Balaikota DKI Jakarta.

Salah satu caranya dengan menghilangkan satu ruangan untuk wartawan di dekat ruang wakil gubernur.

Tadinya dari ruangan itu wartawan bisa memantau semua rapat maupun tamu-tamu wakil gubernur atau orang-orang yang rapat dengan gubernur.

Halaman
123