Kereta Bandara: Tidak Ada Bangku di Peron Stasiun hingga Penurunan Harga Tiket

Editor: Dian Naren
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah masih mengkaji beberapa hal mengenai Kereta Bandara Soekarno-Hatta, yang rencananya dioperasikan bulan ini.

Dilansir dari Warta Kota Rabu (6/12/2017), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, tarif termasuk ke dalam poin yang sedang dibahas.

Sebab, rencana tarif sebesar Rp 100 ribu dianggap terlalu mahal.

"Ini tarif kita sedang pelajari. Kemarin Presiden memang menyatakan mungkin itu agak terlalu mahal, dan kita akan kaji dengan suatu angka lebih bersahabat," ucap Budi Karya Sumadi saat ditemui di Bandara Sokarno-Hatta, Tangerang, Selasa (5/12/2017).

Untuk menentukan tarif tersebut, Kemenhub melakukan diskusi bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dikabarkan sebelumnya, meski secara fisik tampak menyerupai bandara, namun ternyata stasiun kereta bandara tidak memiliki ruang untuk duduk menunggu setelah melakukan check-in tiket.

BACA  Felix Siauw: Bagaimana Ada Muslim yang Anti dengan Syahadatnya Sendiri?, Ustadz Arifin: Allahuakbar!

PT Railink diwakilkan oleh Direktur Utamanya, Heru Kuswono menjelaskan hal tersebut lantaran setelah check-in penumpang akan langsung naik ke dalam kereta.

Karena jalur yang digunakan bersaman dengan jalur Kereta Rel Listrik (KRL), maka waktu penumpang untuk menunggu dan naik ke dalam kereta di peron hanya berkisar lima menit.

"Ya kita di situ masih sharing kan dengan KRL, di sana hanya 3 sampai 4 menit," ungkap Heru saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (5/12/2017).

Begitu pula dengan proses check-in penumpang yang akan masuk ke peron, adalah penumpang yang akan berangkat.

Penumpang yang jadwal keberangkatannya masih lama, maka saat tiket diverifikasi di mesin check-in, mesin akan menolak karena belum waktunya masuk ke peron.

POPULER  Novel Baswedan Membatalkan Operasi Tahap 2 Mata Kirinya, Ternyata Ini Penyebabnya

Heru menuturkan, nantinya ada petugas yang akan memanggil dan mengingatkan penumpang melalui pengeras suara.

"Empat menit sebelum berangkat, karena memang kami setting-nya di peron tidak terlalu lama gitu," ucap Heru.

Halaman
12