Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk membuat kepekaan memperhatikan kerja departemen agar terus berjaga dan menangani bencana alam. SOP akan diajukan ke wakil ketua ERRA pada hari Senin, 6 November 2017.
Karena Kasusnya, Deretan Aktris Ini Malah Sandang Predikat Duta, Nomor 4 Jadi Duta Anti Pelakor
Menurut BBC, tidak ada dasar ilmiah untuk prediksi ini karena tidak ada teknologi semacam itu yang tersedia di dunia yang dapat melaporkan gempa lebih dari 15 detik sebelum menyerang.
"Prediksi ini memang tidak memiliki pembenaran ilmiah, walaupun demikian, kami sedang mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri dari dampaknya. ERRA juga memulai pekerjaannya dengan menulis surat peringatan," terang Kepala Departemen ERRA Dr Ghulam Rasool kepada BBC.
Dia menambahkan, tidak mungkin untuk memprediksi gempa bumi, namun tidak berarti hal itu tidak akan mungkin terjadi di masa depan.
Dia berkata: "Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan informasi tersebut dan harus mempersiapkannya karena ada ancaman gempa bawah laut di daerah ini dan juga ada sejarah getaran di masa lalu."
Lepas dari benar atau tidaknya ramalan itu, persiapan yang dilakukan pejabat pemerintah bisa dimaklumi jika tetap dilakukan. Mereka tentu tak mau disalahkan jika ramalan itu benar-benar terjadi..
Namun, prediksi tersebut kini dibantah oleh BMKG.
dilansir dari Kompas.com , Melalui keterangan pers yang dikirim oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG, Daryono, kepada Kompas.com, Rabu (8/11/2017), dia menegaskan bahwa ramalan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Hal itu karena cakupan dampak bencana yang disebutkan sangat luas dan sulit diterima dalam konsep ilmu kegempaan (seismologi)," tegasnya.
Dedi Mulyadi: Golkar Harusnya Respek pada Suara Rakyat dan Ganti Setnov Secepatnya
Dia mengatakan, Indonesia merupakan wilayah aktif yang sering mengalam gempa bumi. Aktivitas (gempa bumi) ini dapat terjadi kapan saja dalam berbagai kekuatan.
Terkait dengan hal tersebut, BMKG sendiri tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi jauh-jauh hari.
"Hingga saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat (kapan, di mana, dan berapa kekuatannya)," jelasnya.
Untuk itu, Daryono menghimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yang beredar.
"Apabila ingin mengetahui lebih jelas terkait gempa bumi dan tsunami, (Anda) dapat menghubungi contact center di 021-6546316 atau website resmi di www.bmkg.go.id," terangnya. (*)
Berita ini telah dipublikasikan Sriwijaya Post dengan judul Pria dengan 'Indera Keenam' Ramalkan Tsunami Besar Akan Hantam Asia