Ternyata, Ini Alasan Emil Dardak Mau Dampingi Khofifah di Pilkada Jatim

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emil Dardak bersama Soekarwo, Khofifah, dan SBY

TRIBUNWOW.COM - Bupati Trenggalek Emil Dardak membuat publik heboh lantaran keputusannya dampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2018.

Dilansir Kompas TV, Rabu (22/11/2017), Emil Dardak mengatakan bahwa dirinya telah memikirkan secara matang, ihtiar dan melakukan telaah yang mendalam, sebelum mengambil keputusan tersebut.

Emil juga mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak partai PDI-P Kabupaten Trenggalek.

Seperti diketahui, Emil Dardak juga merupakan anggota dan kader fraksi partai PDI-P, karena saat menjadi bupati, partai pengusungnya adalah PDI-P.

Ia mengaku sudah meminta izin kepada Sekjen PDI-P Kabupaten Trenggalek.

Alasan Emil mau memilih maju mendamping Khofifah adalah karena visi dan misi Khofifah dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat dan memberdayakan masyarakat, melalui pendekatan-pendekatan yang out of the box.

Selain itu Emil juga mengaku dengan meningkatkan ekonomi dan memihak rakyat kecil, yang menjadi poin dari dirinya, bisa memberi nilai tambah kepada Provinsi Jawa Timur.

Emil juga memberikan klarifikasi kenapa ia sempat memilih bungkam dari awak media.

Viral:  Top 5 News! Kakek 60 Tahun Nikahi Gadis Belia hingga Alasan Polisi Puji Warga yang Ikat Kakek Ini

"Kemarin mohon maaf kalau saya agak menutup komunikasi dulu dengan media, karena dengan perkembangan yang luar biasa kemarin, saya memilih untuk berkomunikasi terlebih dahulu dengan tokoh-tokoh, dan misionaris-misionaris partai yang mendukung saya di Kabupaten Trenggalek. Dari pembicaraan yang baik tersebut, kita akhirnya menyepakati saatnya sama-sama melihat kedepan, kita berjuang di jalur yang kita pilih masing-masing," ucap Emil.

Seperti diberitakan sebelumnya, selain dinilai melanggar aturan partai, Emil juga membuat PDI-P kecewa lantaran kepusuannya yang maju Pilkada mendampingi partai lain.

Menurut DPC PDI-P Trenggalek, selama dipimpin Emil Dardak dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir, belum satu pun program kerja atau visi misi yang terselesaikan.

Sikap Emil Dardak yang mendampingi Khofifah itu membuat kecewa rekan-rekannya di partai pendukungnya.

"Melihat dinamika politik yang ada, kami ini merasa kecewa, merasa dizolimi, dan merasa dirugikan, dalam hal satu, kita ini sebagai partai pengusung, PDI-P saat Emil menjadi Bupati Trenggalek. Kami ini merasa prihatin karena tugas-tugas yang beliau terhadap Kabupaten Trenggalek dan rakyat Trenggalek ini belum apa-apa, belum bisa diselesaikan semua. Terkait tugas beliau yang selama satu setengah tahun ini," ucap Gusmawan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ttrenggalek.

Emil Dardak dinilai melarikan diri tanggungjawabnya membangun Kabupaten Trenggalek, yang seharusnya dilakukan selama lima tahun kedepan.

DPC PDI-P Kabupaten Trenggalek, menyerahkan semua sanksi terhadap Emil Dardak kepada DPP PDI-P di Jakarta, termasuk memecat Emil Dardak dari partai.

Halaman
12