TRIBUNWOW.COM - Publik sempat dibuat heboh dengan anggaran Kunjungan Kerja (Kunker) DPRD DKI Jakarta tahun 2018 yang naik dari 28,7 miliar (tahun lalu) menjadi Rp 107,7 miliar.
Tak hanya hal tersebut, jumlah anggota DPRD yang ikut dalam kunjungan kerja sebanyak 7.752 orang juga membuat netizen bertanya-tanya, lantaran jumlah sebenarnya anggota DPRD yang hanya 106 orang.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Biro Umum Sekretariat Dewan DKI Jakarta Dame Aritonang memberikan penjelasan.
Dilansir Kompas.com, Dame mengatakan bahwa jumlah ribuan tersebut merupakan hasil pengalian jumlah anggota dewan dan hari kunjungan mereka.
Baca juga: Miris! Korban Perdagangan Seks Dipenjara, Rihana hingga Kim Kadarsian Minta Keadilan untuknya
"Contoh seperti kegiatan komisi, dalam satu tahun mereka 12 kali kunjungan daerah. Satu kali kunjungan biasanya tiga hari," kata Dame di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (23/11/2017).
Ada lima komisi di DPRD DKI Jakarta, semua anggota dewan dibagi ke dalam lima komisi itu.
Dame mengatakan, pihaknya memasukan jumlah maksimal dalam RAPBD, artinya 106 anggota dewan dianggarkan berangkat kunjungan kerja.
Dengan demikian, pihaknya menghitung 106 anggota dikali 3 hari kunjungan, kemudian dikali 12 kunjungan dalam satu tahun.
Maka tak heran di sistem e-budgeting muncul anggaran untuk ribuan orang, itu pun baru anggaran untuk komisi.
Dame mengatakan, Sekretariat Dewan menganggarkan jumlah paling maksimal.
Pada praktiknya, tidak semua anggota dewan berangkat kunjungan kerja.
Menurutnya, anggaran yang tidak digunakan akan dikembalikan ke kas daerah.
Viral: Trending YouTube! Dahsyatnya Mahfud MD Bungkam 2 Pengacara Setya Novanto
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif.
Jumlah anggota dewan dalam satu komisi sekitar 20 sampai 23 orang.
Saat kunker, biasanya ada 4 orang staf Setwan yang ikut untuk mengurus administrasinya, dengan demikian, jumlah orang maksimal dalam satu kali berangkat bisa 27 orang.
Dalam satu bulan, setiap komisi bisa kunker dua kali, jika dikalikan, maka dalam satu bulan maksimal ada 54 orang yang berangkat.
Ia juga mengatakan biasanya kunker komisi efektif dilakukan 10 bulan.
Sehingga apabila dikalikan, maka selama 10 bulan akan ada 540 orang yang berangkat, per komisi.
Sedangkan komisinya ada 5 ditambah 4 badan lainnya, seperti i Badan Anggaran, Badan Pembentukan Perda, Badan Kehormatan, dan Badan Musyawarah.
Tidak hanya itu, dalam satu kali kunjungan maksimal ada 5 staf Sekretariat Dewan yang ikut.
Dame mengatakan, staf yang ikut juga masuk dalam koefisien pengali itu.
Jangan lewatkan! PDI-P Kecewa Program Kerja Belum Tuntas Dilaksanakan, Emil Dardak Pilih Maju Pilkada Jatim
"Makanya terlihat banyak sampai ribuan orang, itu karena di sistemnya tidak bisa ditulis pengalian hari," kata Dame.
Sekretaris DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi mengatakan, anggaran kunjungan kerja anggota DPRD DKI Jakarta pada RAPBD 2018 naik karena menyesuaikan surat keputusan gubernur.
Pada 2018, Yuliadi menyebut anggota akan melakukan kunjungan kerja ke dalam dan luar negeri. Khusus luar negeri, ada 5 negara yang rencananya akan dikunjungi. Namun, negara yang dituju belum ditentukan.
"Kunjungan sister city juga ada, ada lima negara. Kunjungan luar negeri kami harus bikin surat ke luar negeri, kalau pemerintah yang akan dituju bersedia dikunjungi, ya kami kunjungi," kata Yuliadi. (*)