TRIBUNWOW.COM - Rabu (15/11/2017) penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi kediaman pribadi Setya Novanto.
Kuat dugaan, hal tersebut dilakukan untuk melakukan penjemputan paksa terhadap Ketua DPR RI tersebut.
Sebagaimana diketahui, Setya Novanto jadi tersangka dalam kasus korupsi mega proyek pengadaan KTP elektronik.
Namun, dalam kesempatan Rabu malam itu, Setya Novanto tak ada di rumahnya.
Hingga saat ini, Ketua Umum Partai Golkar tersebut pun tidak diketahui dimana persembunyiannya.
Meski Hubungan Asmara Lee Min Ho dan Bae Suzy Resmi Berakhir, Keduanya Akan Tetap Lakukan Hal Ini!
Koordinator Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, merespon hilangnya Ketua DPR Setya Novanto dengan sayembara berhadiah Rp 10 juta.
Boyamin mengatakan, uang tersebut bakal diserahkan kepada pihak yang memberikan informasi valid keberadaan Novanto saat ini.
"Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Setya Novanto kepada KPK atau Kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya, sehingga KPK dapat melakukan penangkapan atas Setya Novanto maka Saya akan memberikan hadiah kepadanya uang sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)," kata Boyamin lewat pesan kepada wartawan, Kamis (16/11/2017).
Dirinya mengaku sudah menyiapkan rekening khusus dan juga surat kuasa kepada penerima hadiah.
"Selanjutnya mulai besok rekening tersebut akan saya umumkan kepada khalayak, untuk diberikan kesempatan kepada pihak lain untuk menambahnya. Jika rekening tersebut bertambah berapapun akan menjadi hak penerima hadiah," kata Boyamin.
Menurutnya, sayembara ini sekaligus bukti valid untuk mengajukan klaim tanpa syarat apapun bagi orang yang berhak menerima hadiah.
Pengacara Setya Novanto Mengaku Punya Bukti untuk Bongkar Borok KPK
"Hadiah ini hanya berlaku bagi satu orang atau satu kelompok yg memang informasinya valid dan menjadikan KPK dapat menangkap Setya Novanto," katanya.
Sampai pagi ini keberadaan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tak diketahui di mana.