Kantor Polisi Dilalap Si Jago Merah Dibakar Pelaku yang Diduga Terkait ISIS, Ini Faktanya Lengkapnya

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran, memadamkan api yang membakar Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (12/11) dini hari. Seluruh bangunan Markas Kepolisian Resor Dharmasraya ludes terbakar setelah dibakar oleh dua orang tidak dikenal pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, dan kedua tersangka akhirnya ditembak mati petugas karena melakukan perlawanan. ANTARA FOTO/Eko Pangestu/Ief/aww/17.

2. Pelaku terkait dengan ISIS

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku pembakaran terkait dengan jaringan terorisme yang mendukung ISIS.

“Yang bersangkutan (pelaku) kita duga sementara masuk dalam jaringan terorisme, khususnya jemaah Anshor Al Daullah yang mendukung ISIS,” ungkap Tito kepada Kompas.com usai melakukan pertemuan tertutup dengan kapolda Maluku dan jajarannya, Senin (13/11/2017).

Menurut Tito, paham radikal yang dipelajari pelaku sangatlah berbahaya.

Pihak yang bertentangan dengan ajaran mereka lantas dianggap sebagai musuh dan diserang.

"Bagi mereka menyerang kantor kepolisian adalah wajib karena bagian dari toghut, istilahnya dianggap musuh mereka,” jelasnya.

3. Salah satu pelaku adalah anak dari perwira polisi

EF, salah satu pelaku pembakaran Mapolres Dharmasraya diketahui merupakan anak dari Iptu MN, Kanit Reskrim di salah satu Polsek di Jambi.

Atas adanya insiden tersebut, MN pun meminta maaf kepada Polri.

"Iptu MN selaku orangtua dan mewakili pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf secara umum kepada kepolisian, khususnya kepada seluruh personel Polres Dharmasraya atas perbuatan anaknya yang telah membakar Polres Dharmasraya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto melalui keterangan tertulis, Senin (13/11/2017) dikutip dari Kompas.com.

EF diketahui telah lama hidup terpisah dengan orang tuanya sehingga apa yang menjadi aktifitas sehari-harinya tak diketahui.

Selama delapan bulan belakangan, EF tinggal bersama istri dan anaknya di Kelurahan Pasir Putoh, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Sumatera Barat.

4. Keluarga tak hadir dalam pemakaman

Orang tua EF tak hadir dalam pemakaman.

Namun, sebelumnya mereka sempat menyampaikan keinginannya agar EF disemayamkan di Kabupaten Dharmasraya dan mendokumentasikan pelaksanaan pemakaman tersebut.

Pihak keluarga EF juga akan berziarah ke makam EF suatu saat nanti.

"Suatu saat akan berziarah kubur dengan meminta aparat kepolisian Polres Dharmasraya mengantar ke lokasi pemakaman," ujar Rikwanto.