TRIBUNWOW.COM - Dari ribuan relawan Pro Jokowi (Projo) yang berangkat dari Jakarta menuju Solo, Jawa Tengah menghadiri pernikahan putri Presiden Joko Widodo terselip nama Tete Mariano (34).
Ia merupakan satu-satunya penyandang disabilitas yang ikut dalam rombongan dengan menggunakan 30 bus dan 10 mobil pribadi dan dilengkapi 5 ambulans.
"Iya benar sekali mas, saya satu-satunya penyandang disabilitas yang ikut dalam acara ini. Kebetulan saya diajak oleh anggota organisasi kemasyarakatan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) yang ikut dalam acara Projo."
"Saya cuma dikasih tahu bahwa KIB punya slot untuk Mas Tete," ujar Tete kepada Tribunnews.com, Senin (6/11/2017) sore di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dengan segala keterbatasannya sebagai tuna daksa, Tete merasa bangga dapat diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk hadir di acara pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
"Saya senang sekali walaupun undangan diberikan secara tidak langsung. Ini adalah kesempatan langka yang jarang terulang dan bagi saya Pak Jokowi bisa menjadi contoh bagi pemimpin lain bahwa dalam setiap kegiatannya melibatkan masyarakat, terbuka dengan masyarakat, karena sejatinya masyarakat dari, oleh, dan untuk rakyat," terangnya.
Perjuangkan Hak Disabilitas
Sebagai satu-satunya penyandang disabilitas dari ribuan peserta, Tete yang mengaku sebagai aktivis pejuang hak disabilitas mengusung misi tertentu, jika nanti ada kesempatan berbincang langsung dengan Presiden Joko Widodo.
Pria asal Yogyakarta itu mengaku ingin Presiden Jokowi lebih melibatkan dan memperkuat peran masyarakat disabilitas dalam program pembangunan bangsa.
"Tentu jika diberi kesempatan untuk berbincang langsung dengan Presiden Jokowi saya akan memberi masukan tentang plus dan minus program pemerintah untuk disabilitas."
"Saya juga ingin menyampaikan agar kaum disabilitas lebih dilibatkan dalam program-program terhadap kaum disabilitas itu sendiri karena apa yang dibutuhkan disabilitas lebih diketahui kaum disabilitas itu sendiri. Agar kaum disabilitas bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan bangsa," tegasnya.
Pria yang bekerja di Yayasan Chesire yang mengurus penyandang disabilitas juga akan meminta Jokowi agar lebih memperhatikan yayasan penyantu disabilitas non government organization (NGO).
"Saya juga ingin agar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berlaku rata dalam memperhatikan yayasan penyandang disabilitas baik NGO maupun yang dibantu pemerintah karena menjadi disabilitas itu berat."
"Karena terkadang yayasan penyandang disabilitas bisa menghasilkan individu yang membanggakan negara seperti Sikdam Hasyim yang berangkat ke Inggris dan anak penyanyi Dewi Yull, Surya berasal dari yayasan tempat saya bekerja," ungkap Tete.
Hal itu perlu dilakukan agar pemerintahan Jokowi pro terhadap kaum disabilitas.