Penghasilan sebagai anggota polisi dirasakannya sudah lebih dari cukup, untuk kebutuhan keluarga dan membantu ketiga adiknya bersekolah.
Tampak raut wajah dia seperti menahan haru saat menceritakan kisah masa lalunya.
Namun, sesekali senyum dari bibirnya juga mengembang, karena telah kuat melewati sebagian fragmen dari masa sulitnya.
"Alhamdulillah, gaji saya cukup dan keluarga saya lebih baik,"ujar dia, lalu tersenyum.
Bripda Taufiq bercerita, saat ini dririnya dinas di Sat Binmas Polres Sleman, tepatnya di Unit Bintibmas, sejak 1 April 2015 silam.
Ia bertugas dalam pembinaan masyarakat terhadap remaja, terutama pada perempuan dan anak.
"Awalnya dulu di Sabhara dan sekarang sejak 1 April 2015 di Sat Binmas Polres Sleman," cerita dia.
Ia saat ini bertekad kuat untuk menjadi anggota polisi yang jujur, sederhana dan mengemban tugas tanpa cacat.
Ia ingin menjadi contoh kepada masyarakat terutama kepada adik-adiknya, bahwa ketika memiliki cita-cita dan mimpi harus selalu diperjuangkan.
• Mahasiswi Menangis saat Terjaring Operasi Zebra, Mengaku Trauma Cerita Tunangannya
Bripda Taufiq sadar sepenuhnya bahwa mimpi dan harapan adalah milik semua manusia yang mau berjuang, bukan hanya milik orang kaya semata.
Makanya, ia selalu sempatkan untuk memotivasi kepada adik-adiknya supaya bangkit, dan berjuang meraih cita-cita.
"Kalau kakaknya bisa, kenapa adek tidak bisa," pesan dia, kepada adiknya. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)
Berita ini telah diterbitkan oleh Tribun Jogja dengan judul "Masih Ingat Bripda Taufik, Polisi yang Tinggal di Kandang Sapi di Sleman? Begini Hidupnya Sekarang"